Dibunuh Sadis oleh Taliban, Mayat Penyair Kondang Tersenyum

VIVA Militer: Heelamand Zhwandai
Sumber :

VIVA Pasukan Taliban ternyata belum banyak yang bertobat dan menghentikan pembunuhan-pembunuhan sadis terhadap warga sipil. Kali ini giliran penyair kondang Republik Islam Afghanistan yang jadi korban kebrutalan mereka.

5 Fakta Menarik Film Vina: Sebelum 7 Hari, Penuh Kontroversi!

Berdasarkan informasi yang didapatkan VIVA Militer, Kamis 20 Oktober 2021, pasukan Taliban telah menculik penyair bernama Heelamand Zhwandai. Panyair top itu diculik malam hari di kediamannya di Kota Khost.

Namun, beberapa jam kemudian, pada pagi harinya pasukan Taliban mengembalikan Heelamand Zhwandai kepada keluarganya dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Terpopuler: Ciri-ciri Pembunuh Vina Cirebon yang Masih Berkeliaran, Sosok Jenderal Pembangkang Orba

Pembunuhan terhadap Zhwandai diumumkan oleh mantan komandan militer Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan, Sarfaraz.

VIVA Militer: Heelamand Zhwandai

Photo :
Heboh Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Selokan Kota Pontianak, Diduga Korban Pembunuhan

"Menangkapnya dan beberapa jam kemudian membunuhnya. Jenazahnya telah diserahkan kepada keluarganya pagi ini," kata Sarfaraz.

Sarfaraz tidak menceritakan secara detail kondisi penyair dan dengan cara apa pasukan Taliban merenggut nyawanya. Hanya saja yang menjadi sorotan, walau nyawanya dihabisi secara keji oleh pasukan Taliban.

Tapi, tak terlihat rasa takut di wajah almarhum Heelamand Zhwandai. Malahan ketika jenazahnya dikafani, terlihat bibirnya menyunggingkan senyuman.

Pembunuhan terhadap Heelamand Zhwandai menjadi sejuta tanya, sebab almarhum berasal dari suku Pashtun, etnis dengan populasi terbesar di Afghanistan dan mayoritas merupakan loyalis Taliban.

Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto saat menghadiri Qatar Economic Forum 2024 di Doha, Rabu, 15 Mei 2024 (sumber: Tim Media Prabowo)

Prabowo Bocorkan Gaya Kepemimpinannya: Saya Ingin Jadi Diri Sendiri dengan Tulus

Prabowo Subianto jawab tudingan dirinya dikhawatirkan anti demokrasi. Menurut Prabowo, itu dibuat segelintir orang.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024