Ukraina dalam Bahaya, 3 Ribu Ton Amunisi Dihancurkan Pasukan Rusia

VIVA Militer: Gudang amunisi gabungan militer Ukraina meledak
Sumber :
  • eng.mil.ru

VIVA – Militer Rusia kembali melancarkan serangan udara dengan sasaran gudang senjata pasukan Ukraina. Aksi kali ini digelar di dekat desa Kyselivka (Kiselevka), Kherson, Selasa 26 September 2023.

Dilansir VIVA Militer dari Sputnik News, Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) secara intensif membombardir depot amunisi militer Ukraina, sejak siang hingga malam hari.

Dengan menggunakan rudal jelajah yang jenisnya tak dijelaskan secara rinci, militer Rusia menghancurkan satu per satu gudang senjata Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).

Serangan terhadap situs militer Ukraina terlihat dalam video berdurasi 51 detik, yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia lewat kanal Telegram resminya.

VIVA Militer: Gudang amunisi gabungan militer Ukraina meledak

Photo :
  • eng.mil.ru

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa serangan itu telah menghancurkan 12 hangar yang digunakan sebagai tempat penyimpanan senjata dan amunisi.

Tak hanya itu, kementerian di bawah komando Jenderal Sergey Shoigu juga memastikan, lebih dari 3.000 ton amunisi militer Ukraina hancur.

"Akibat serangan dan ledakan berikutnya, 12 hanggar hancur, yang menampung lebih dari 3.000 ton amunisi berbagai kaliber," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.

Setelah Rusia, Kini Kapal Selam Nuklir Milik AS Tiba di Perairan Kuba

Meski demikian, Kementerian Pertahanan Rusia tidak menjelaskan secara rinci apakah dalam ribuan ton amunisi yang hancur termasuk juga unit kiriman negara-negara Barat.

VIVA Militer: Gudang amunisi gabungan militer Ukraina meledak

Photo :
  • eng.mil.ru
Tahun 2023 Menjadi Tahun dengan Konflik Bersenjata Terbanyak Sejak Perang Dunia II

Hancurnya ribuan ton amunisi, membuat militer Ukraina berada dalam bahaya. Sebab seperti yang diketahui, permasalahan utama yang menyebabkan operasi serangan balik berjalan lambat adalah persediaan jumlah amunisi.

Jenderal Abdul Hakim Bongkar Aksi Senyap Mata-mata Amerika dan Israel
VIVA Militer: Kondisi ibukota Ukraina, Kiev, pasca serangan rudal Rusia

Dewan Eropa: Standar Ganda Ukraina dan Timur Tengah Tak Dapat Diterima

Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan standar ganda tidak dapat diterima sehubungan dengan konflik di Ukraina, Timur Tengah, dan belahan dunia lainnya.

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2024