- VIVA/Krisna Wicaksono
VIVA – Pasar otomotif nasional tidak melulu soal kendaraan penumpang, mulai dari multi purpose vehicle hingga sport utility vehicle. Namun, dimeriahkan juga dengan jajaran bus dan truk.
Dua jenis kendaraan berukuran besar itu dimasukkan ke dalam segmen kendaraan komersial. Dan meski angka penjualannya tidak sebesar mobil pribadi, namun cukup membuat produsennya semringah.
Seperti PT Mitsubishi Krama Yudha Tiga Berlian Motors, agen pemegang merek truk Mitsubishi dan Fuso di Tanah Air. Sepanjang 2018, KTB berhasil menguasai pasar truk sebesar 43,9 persen, dengan menjual lebih dari 51 ribu unit.
Colt Diesel di segmen light duty truck (LDT) masih menjadi kontributor terbesar, karena laku 45,257 unit. Pangsa pasar truk yang diberi julukan ‘si kepala kuning’ itu adalah 58,1 persen.
Sementara itu, pertumbuhan Fuso di segmen medium duty truck (MDT) meningkat hingga 41,8 persen, dengan 5,811 unit terjual. Sisanya, 64 unit disumbang oleh Tractor Head di segmen heavy duty truck (MDT).
Melihat cukup tingginya permintaan akan produk mereka, KTB memasang target baru di tahun ini. Yakni, menjual 55 ribu unit truk, yang terdiri dari 47 ribu unit LDT dan tujuh ribu unit MDT dan HDT.
“Indonesia memberikan kontribusi yang sangat signifikan. Saat ini, menjadi kontributor pertama, disusul Jepang dan Taiwan,” ujar Presiden Direktur KTB, Atsushi Kurita di Jakarta, Senin 11 Maret 2019. (kwo)
Mitsubishi Fuso Setop Jualan Truk Bahan Bakar Bensin di 2030
Mitsubishi Fuso akan setop menjual kendaraan dengan bahan bakar bensin mulai tahun 2030, dan beralih ke tenaga listrik.
