- VIVA/Jeffry Yanto
VIVA – Pasar mobil penumpang di Tanah Air saat ini diramaikan pendatang baru dari China, yakni Wuling dan DFSK. Keduanya berlomba-lomba merilis produk dengan tampilan menarik, fitur berlimpah, namun harga jualnya tetap terjangkau.
Sejak kedua merek asal Tiongkok tersebut hadir, eksistensi mobil Korea Selatan, Hyundai mulai tergeser. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan Hyundai dari pabrik ke diler di Januari sampai Februari 2019 hanya 193 unit.
Merek mobil asal Negeri Ginseng tersebut berada di peringkat 17, dalam daftar penjualan mobil penumpang. Posisinya di bawah DFSK, yang hasil penjualannya 259 unit.
Menanggapi hal tersebut, Deputy Marketing Director PT Hyundai Motor Indonesia, Hendrik Wiradjaja, tidak ambil pusing. Menurutnya, tidak hanya Hyundai yang pasarnya teriris, sejak merek China hadir.
"Terlepas dari ancam mengancam, saya rasa ini positif untuk pasar otomotif di Indonesia. Pastinya, kami tetap percaya diri, karena produk kami mendapatkan award, baik dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya di Jakarta, Selasa 2 April 2019.
"Bukan cuma merek Hyundai, sekarang itu membeli mobil, selain dari melihat segmen juga melihat budget. Jadi, semua merek apapun yang ada di segmen tersebut akan ketemu irisannya," kata dia menambahkan. (yns)
GAC Aion Jual 1 Juta Mobil Listrik dalam Waktu Relatif Singkat
Dalam kurun waktu singkat, perusahaan berhasil menunjukkan dedikasi dan komitmennya.
