Target Toyota Global di 2016, Siapa Pesaing Beratnya?

Jumat, 18 Desember 2015 - 16:20 WIB
Oleh :
Pekerja sedang mengecek mobil Kijang Innova di Pabrik Toyota Karawang 1.
Pekerja sedang mengecek mobil Kijang Innova di Pabrik Toyota Karawang 1.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Hadi Suprapto
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Toyota Motor Corp telah memasang target dalam pertarungan kendaraan roda empat di 2016 mendatang. Pabrikan mobil asal Jepang ini memasang target mampu menjual lebih dari 10 juta kendaraan secara global.


Dilansir
Reuters
, Jumat 18 Desember 2015, target yang dipasang Toyota ini memang tak jauh dari pencapaiannya di tahun ini. Di 2016 mendatang, Toyota menargetkan penjualan sebanyak 10,114 juta unit. Sedangkan tahun ini, Toyota telah menjual 10,098 juta unit.

Baca Juga :
Bos VW yang Baru Dipermalukan saat Presentasi

Sebenarnya, Toyota sempat dibuat cemas dengan sepak terjang Volkswagen di paruh pertama tahun ini. Bagaimana tidak, pada paruh pertama itu, VW berhasil menyalip penjualan Toyota secara global. Namun, skandal mesin diesel yang menimpa VW membuat Toyota mampu kembali menguasai pasar global.
Baca Juga :
Bakal Hadir MPV Versi Murah, Toyota Avanza Terancam?


Baca Juga :
Jadwal Peluncuran Toyota Rush Terbaru di Indonesia
Rivalitas Toyota dengan VW sebenarnya telah terjadi sejak 2014. Di tahun itu, Toyota memang masih menjadi produsen tersukses dengan mampu melego sebanyak 10,23 juta unit dengan produk unggulannya, seperti Prius Hybrid, sedan Camry dan mobil Lexus. VW berada di posisi kedua dengan 10,14 juta unit.

Sedangkan di posisi ketiga, ditempati General Motors dengan penjualan sebanyak 9,92 juta kendaraan dengan produk Cadillac dan Open. GM sendiri sempat menyalip Toyota di 2008. Langkah GM sempat terganjal dengan bencana Tsunami dan gempa yang sempat menggangu produksinya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Sedangkan di posisi ketiga, ditempati General Motors dengan penjualan sebanyak 9,92 juta kendaraan dengan produk Cadillac dan Open. GM sendiri sempat menyalip Toyota di 2008. Langkah GM sempat terganjal dengan bencana Tsunami dan gempa yang sempat menggangu produksinya. (asp)
Halaman Selanjutnya