Madani Film Festival 2022, Suguhkan Potret Kehidupan Umat Muslim

Film Mata Tertutup
Sumber :
  • Cineplex 21

VIVA Showbiz – Madani Film Festival merupakan ajang festival film berskala internasional yang bertujuan untuk menggambarkan kehidupan umat Muslim di berbagai belahan dunia, baik sebagai sebagai mayoritas maupun minoritas. Tahun ini Madani Film Festival menghadirkan 70 film dari 22 negara, 16 diskusi dan 32 pembicara.

Zendaya dan Tom Holland Dikabarkan Bakal Menikah, Benarkah?

Ditahun ke-5 ini Madani Film Festival mengusung tema “UFUK” yang memiliki makna batasan antara langit dan bumi yang dilihat dari sebuah pantai. Dalam konteks tematik dan programatik, festival film ini memaknai “UFUK” antara lain melalui fokus gagasan imajinasi serta cakrawala berpikir dalam sinema dunia Islam. Scroll untuk info selengkapnya.

Di hari ke-3 penyelenggaraan, Madani Film Festival memutarkan film berjudul “Mata Tertutup” yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Saat sesi diskusi, sutradara Garin Nugroho hadir via zoom meeting serta produser “Mata Tertutup” yaitu Fajar Riza Ul Haq .

Demi Dalami Peran, Shareefa Daanish Rela Dimake Up Selama Berjam-jam

Film “Mata Tertutup” mengisahkan kehidupan tiga orang remaja yang terjebak dalam kelompok muslim radikal (NII) yang bercita-cita mendirikan negara Islam. Keterlibatan ketiga remaja ini sebagai anggota NII dilandasi oleh konteks dan alasannya masing-masing.

adegan film mata tertutup

Photo :
Dua Produser Film Pick Me Trips In Bali Asal Korea Selatan Dideportasi Imigrasi Ngurah Rai

Fajar Riza Ul Haq menambahkan bahwa, modus pencarian anggota kelompok radikal ini berkembang cepat dan bervariasi dengan perkembangan teknologi juga.

“Jadi pada intinya kreativitas berlaku bukan hanya di kalangan media industri saja, tapi kelompok radikal juga gak kalah kreatif,” ujar Fajar Riza Ul Haq, dalam keterangannya, Kamis 20 Oktober 2022.

Garin Nugroho menambahkan bahwa, film menjadi kebudayaan pop merupakan alat propaganda lingkup anak muda. Selain itu menurut Garin, catatan terbesar pada abad ini ketika seluruhnya bisa menjadi pengamat, menjadi pencerita suatu kejadian. 

“Untuk itu mari bersama-sama mengisi kekosongan dari seluruh warga dunia dengan kemampuan strategi menarik perhatian, yang akan menentukan arah masyarakat madani dan menentukan pendidikan kewarganegaraan kita semua.” tutup Garin Nugroho.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya