Demi Bersanding dengan Laura Basuki, Ernest Prakasa Rela Lakukan Ini
- IG @ernestprakasa
VIVA Showbiz – Babak baru kehidupan keluarga Koh Afuk yang kini tidak lagi memiliki toko akan diungkapkan dalam film Cek Toko Sebelah 2. Film garapan Ernest Prakasa itu akan menceritakan berbagai konflik baru ketika Koh Afuk meminta cucu dari anak dan menantunya yaitu Yohan (Dion Wiyoko) dan Ayu (Adinia Wirasti).
Setelah enam tahun berlalu, Cek Toko Sebelah 2 akan berlatar belakang waktu satu bulan sejak akhir kisah di seri pertamanya yang rilis pada tahun 2016. Hal itu tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim produksi karena harus mempertahankan suasana hingga penampilan para pemain seperti sedia kala. Scroll lebih lanjut ya.
Seperti yang dialami oleh Ernest Prakasa, yang berperan sebagai Erwin di film tersebut. Ernest berusaha tetap tampil awet muda dan mirip dengan dirinya di tahun 2016, meskipun enam tahun telah berlalu. Apalagi, Erwin memiliki seorang kekasih bernama Nathalie yang kini diperankan oleh aktris cantik Laura Basuki.
Ernest Prakasa
- Starvision
"Tantangannya kan gimana terlihat tetap muda ya," ucap Ernest Prakasa, dalam konferensi pers perilisan trailer Cek Toko Sebelah 2 di Metropole XXI, Jakarta, Selasa 22 November 2022.
Ernest Prakasa mengungkapkan rela pergi ke klinik kecatikan demi menjalani perawatan wajah. Kepercayaan dirinya semakin meningkat, mengingat perannya sebagai bintang utama di film terbarunya itu.
"Saya seumur hidup gak pernah tuh ke klinik kecantikan, tapi kalau mau bersanding sama Laura Basuki minder juga," kata Ernest Prakasa.
Laura Basuki.
- Instagram @laurabas
"Jadi ya udahlah demi CTS 2 tuh 'oh kayak gini treatment di klinik kecantikan kulit', sambungnya.
Dengan spirit yang sama dengan film pertamanya, Ernest Prakasa mencoba menciptakan sesuatu yang tidak kalah menarik dengan ide cerita yang lebih kuat. Film Cek Toko Sebelah 2 juga mengangkat isu sosial yang sedang banyak terjadi di masyarakat seperti masalah kehidupan pernikahan yang tidak dikaruniai seorang anak.
"Membuat sekuel itu selalu sulit. Saya dan Meira mencoba untuk menggali lebih dalam para karakter yang ada untuk menemukan konflik yang bisa menjadikan konfil di suguhan kali ini lebih baik atau minimal setara dengan film sebelumnya," kata Ernest.
