Optimalkan Kredibilitas, Festival Film Wartawan Indonesia 2023 Lakukan Langkah Ini

Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) 2023
Sumber :
  • ist

VIVA Showbiz – Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XIII tahun 2023 menggelar acara Sosialisasi Pedoman Penilaian Dewan Juri yang berlangsung di Gedung E Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Jakarta, pada Rabu, 24 Mei 2023. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Dewan Juri FFWI dalam memilih karya-karya film nasional terbaik serta meningkatkan kredibilitas sistem dan metode penilaian dalam festival ini.

Bikin Kaget, Jokowi Tiba-tiba Hampiri Wartawan dari Belakang

Dalam acara sosialisasi tersebut, terdapat empat narasumber yang tampil, yaitu Rita Srihastuti (Anggota LSF), Susi Ivvaty (Editor dan Pendiri alif.id), Daniel Irawan (Penggiat Perfilman), dan sutradara Helfi Kardit. Dewan Juri yang mengikuti sosialisasi ini secara daring tampak sangat antusias. Scroll lebih lanjut ya.

"Bagi kami, sosialisasi ini sangat berharga untuk meningkatkan pemahaman dalam menilai film," ungkap salah satu anggota Dewan Juri Awal.

Begini Kronologi Rezky Aditya Bergaya di Depan Media Korea Selatan

Siapa yang Pantas Menjadi Juri?

Tayang di Hari Kelima, Ini Jumlah Penonton Film Horor Badarawuhi di Desa Penari dan Siksa Kubur

Ilustrasi menonton film.

Photo :
  • dok. pixabay

Daniel menjelaskan bahwa dalam menilai film dalam sebuah festival, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah siapa yang pantas menjadi juri dan apa syaratnya? Meskipun tidak ada aturan baku dalam literatur atau undang-undang, Daniel menyebutkan bahwa produser film, kritikus film, pakar film, aktor dan aktris, serta wartawan peliput film merupakan orang-orang yang layak menjadi juri dalam festival film.

"Namun di antara semua profesi tersebut, wartawan peliput film adalah yang paling cocok menjadi juri festival film," katanya.

Daniel memberikan alasan wartawan peliput film memiliki pekerjaan sehari-hari yang melibatkan pemantauan dan penulisan tentang produksi film, serta sering menonton film. Sebagai juri terpilih, Daniel menekankan bahwa mereka harus memiliki pengetahuan yang luas tentang film, pemahaman tentang teknis perfilman, dan yang tak kalah penting, rajin menonton film.

Kelebihan Wartawan sebagai Juri

Ilustrasi wartawan atau pers.

Photo :
  • Pixabay

Sementara itu, Susi Ivaty menjelaskan untuk menjadi juri yang menilai film, seseorang tidak boleh memiliki pikiran yang kosong. Menurut Susi, seorang juri harus mampu mengemukakan argumen mengapa ia memilih suatu film sebagai bagus atau tidak.

"Seorang juri harus mampu memaparkan dan berargumentasi tentang definisi sebuah film yang baik atau buruk. Pada akhirnya, definisi tersebut sangat dinamis dan bervariasi!" ujar Susi.

Susi menambahkan bahwa berdebat dan saling bertukar pendapat dalam menilai film sangat penting dan harus menjadi tradisi yang dijaga dalam penyelenggaraan FFWI. Menurut Susi, argumen yang disampaikan harus didasarkan pada pengetahuan film yang memadai, meskipun tidak sempurna. Setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menilai film, namun mereka harus memiliki alasan yang bisa diterima secara teknis.

Ilustrasi bioskop/film/menonton film.

Photo :
  • Freepik/freepik

Susi juga menekankan bahwa penting bagi seorang juri untuk memahami budaya dan adat istiadat suatu daerah atau komunitas, meskipun tidak harus menjadi ahli. Ia mengingatkan bahwa hal ini terlihat dengan kuat dalam film-film Korea dan Hollywood.

"Keberhasilan film-film mereka terletak pada budaya yang melingkupinya, dengan bahasa, gerakan, dan musik. Sebenarnya, membaca film adalah membaca budaya," kata  Susi.

Dalam konteks ini, Rita Sri Hastuti, seorang Wartawan Senior Anggota LSF, menyebutkan penilaian sebuah film tidak boleh hanya berdasarkan perasaan semata. Rita menjelaskan, dalam genre drama, misalnya, penting untuk melihat apakah cerita dapat menyentuh perasaan, tetapi bukan berarti melulu bersifat sentimental. Sedangkan dalam genre laga, aksi, dan horor, aspek adegan, cerita, dan konsistensi harus diperhatikan.

"Semua hal ini dapat menjadi bahan penilaian yang dapat didiskusikan bersama," ujarnya.

Dibawah koordinasi Kemendikbudristek, panitia FFWI 2023 telah memulai bekerja dengan menyusun daftar film-film yang tayang di bioskop dan platform OTT mulai dari 1 Oktober 2022 hingga 30 September 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya