- Pixabay
VIVA – Di tengah wabah virus corona, banyak hal yang membuat orang melakukan beragam tindakan ekstrem demi menekan angka kematian dan penyebaran virus corona. Seperti yang dilakukan seorang bintang porno, Lola Taylor. Dia mengatakan bersedia berhubungan seks dengan ilmuwan pertama yang menemukan obat untuk virus corona. Lola Taylor, yang memiliki nama asli, Iyubov Bushueva, saat ini sedang terisolasi di Moskow, Rusia.
Dia mengatakan akan ditangkap jika dia meninggalkan rumahnya, dan itulah alasan dia ingin diselamatkan sesegera mungkin. Dengan harapan bahwa pandemi COVID-19 akan ditangani lebih cepat, dia menawarkan kepada para ilmuwan yang sedang mencari solusi untuk virus corona ini.
Wanita 27 tahun itu membuat pengumuman di Instagram, dan para pengikutnya sangat senang mendengar kabar tersebut. Seorang warganet mengatakan, ini adalah cara yang bagus untuk membuat para ilmuwan muda termotivasi untuk menciptakan vaksinasi.
Lola, bukan satu-satunya bintang porno yang peduli dengan virus corona. Sophie Anderson, juga dipuji oleh para penggemarnya karena menggunakan sosial medianya untuk mempromosikan cuci tangan.
"Pastikan Anda selalu mencuci tangan agar higienis, ya," tulis model Inggris itu sambil mengunggah foto selfie, dikutip Daily Star, Selasa 17 Maret 2020.
Sejak diunggah, postingan tersebut sudah dilihat 36 ribu kali.
Tidak hanya para bintangnya, situs-situs porno juga ikut membangkitkan semangat orang-orang selama pandemi ini. Situs web selebritas Mr Skin dan Mr Man, memberikan penghargaan kepada orang-orang yang mau mengkarantina diri sendiri akibat virus corona yang mematikan tersebut.
Sebagai imbalannya, bagi orang-orang yang mau mengunci diri selama periode karantina 14 hari, situs porno tersebut menawarkan keanggotaan gratis selama dua minggu. Selain itu, Pornhub juga memberikan akses gratis pada orang Italia ke semua kontennya, selama penetapan lockdown, hingga 3 April 2020 mendatang.
Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu
Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.
