Cerita Kartika Putri Tentang Ibunya yang Berjuang Lawan COVID-19

Kartika Putri
Sumber :
  • IG @kartikaputriworld

VIVA – Ibunda Kartika Putri, Masayu Puspita Diana Putri, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Simprug, Jakarta Selatan. Masayu dirawat sejak 4 Juli 2021 lalu. Ibunda Kartika Putri, didiagnosis terinfeksi COVID-19 dan sempat mengalami sesak napas hingga serangan jantung. 

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

"Di hari pertama mama mengeluh sesak napas dan nyeri di dada. Ternyata pada saat nyeri di dada, mama terkena serangan jantung dikarenakan mungkin mama panik, mama juga mungkin merasa tidak nyaman dengan paru-parunya pada saat masuk rumah sakit," ujar Kartika Putri bercerita saat konferensi pers yang digelar virtual, Kamis 8 Juli 2021. 

Lebih lanjut Kartika mengatakan, setelah melakukan rontgen, paru-paru ibunda Kartika Putri, sudah dipenuhi dengan virus SARS-CoV-2 itu. 

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Prosesnya cepet sih. Mama masuk rumah sakit tanggal 4 (Juli 2021) tanggal 5 mama harus pake HFNC (alat bantu pernapasan) lalu naik lagi ke NIV (noninfasif ventilator). Lalu, karena saturasi mama gak membaik, akhirnya mama menggunakan ventilator. Dan mama tidak disadarkan atau diintubasi, guna untuk pengobatan yang maksimal," ujar Kartika Putri.

Mendampingi Kartika Putri, sang suami, Habib Usman mengatakan, ibu mertuanya sudah diberikan terapi Gammaraas. Yaitu, terapi dengan pemberian infus yang digunakan untuk menguatkan ketahanan tubuh secara alami, guna mengurangi risiko infeksi yang dialami seseorang dengan sistem kekebalan lemah.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

"Alhamdulillah kemarin kita udah masukin Gammaraas dan malam ini juga masuk Gammaraas. Jadi masuk Gammaraas udah dua kali. Dan ini salah satu obat imun tubuh buat nguatin paru-parunya," kata Habib Usman. 

Kartika Putri menambahkan, ini merupakan salah satu upaya yang mereka lakukan selain pemberian obat-obatan, demi kesembuhan sang mama. 

"Obat antivirus juga sudah diberikan yang paling kuat tapi mama gak membaik saturasinya, kita menyarankan untuk ikut terapi. Pertama terapi Gammaraas. Terapi tersebut dilakukan 5 hari berturut-turut. Alhamdulilah sudah kita lakukan. Yang tadinya saturasi mama di angka 78, Alhamdulillah membaik ke angka 83, sampai sempet ke 90. Tapi saat ini mama turun lagi di angka 87," tuturnya. 

Kemudian, langkah kedua yang dilakukan keluarga Kartika Putri demi mendukung kesembuhan sang ibu adalah dengan melakukan terapi plasma darah. 

"Alhamdulillah saya mengucapkan terima kasih yang sangat besar untuk teman-teman yang membantu dalam pencarian plasma darah untuk mama. Dan Alhamdulillah hari ini kita dapetin 4 kantong darah dari beberapa pendonor. Insya Allah mama sore ini akan dilakukan terapi plasma darah," kata Kartika Putri.

Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia John Chen.

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Taiwan berharap dapat meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia di bidang medis.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024