- IG @sarwendah29
VIVA Showbiz – Kabar kurang menyenangkan datang dari presenter ternama Ruben Onsu. Melalui Instagram pribadinya, suami Sarwendah itu menyampaikan bahwa toko miliknya telah dirampok oleh orang tak bertanggung jawab.
Ruben mengunggah foto dan video CCTV yang menampilkan si pencuri tengah beraksi di dalam toko miliknya. Melalui caption yang ditulis dalam unggahannya, Ruben menyampaikan bahwa salah satu tokonya kerampokan pada pukul 05.35 WIB. Perampok itu berhasil membawa uang cash dan alat elektronik. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya.
"Terjadi Kerampokan di tempat kami pada jam 05.35 wib berikut saya upload manusia gak bertanggung jawab dgn membawa uang cash dan alat elektronik lainnya," tulis Ruben Onsu pada Selasa 4 Oktober 2022, dikutip VIVA.
"Dan akan tetep saya kejar sampai pelakunya dapat, saya upload detail cctv nya ya, Hei pelaku sampai ketemu," tambahnya.
Ruben Onsu
- Tanggapan layar video YouTube @MOP Channel
Pihak Ruben Onsu pun langsung membawa kasus perampokan tersebut ke pihak kepolisian. Pada saat ditemui awak media, AKP Nurma Dewi selaku Kasi Humas Polres Jakarta Selatan mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan olah TKP di toko Ruben Onsu yang kemalingan tersebut.
“Untuk kejadian yang menimpa saudara kita R di toko beliau, di usahanya beliau, jadi sudah melapor karyawannya, kemudian dari Polres Jakarta Selatan cek TKP. Jadi sekarang, cek TKP masih berlangsung,” kata AKP Nurma Dewi di Polres Jakarta Selatan, Selasa 4 Oktober 2022.
“Sudah resmi dilaporkan, namun demikian dari pihak kita, Polres Jakarta Selatan cek dulu TKP apakah betul di sana sudah terjadi tindak pidana sesuai yang dilaporkan,” tambahnya.
AKP Nurma Dewi menambahkan bahwa rekaman CCTV yang dimiliki Ruben Onsu akan digunakan sebagai barang bukti yang dapat memudahkan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.
“Iya betul (memudahkan), nanti CCTV pasti kita menjadikan barang bukti,” ucapnya.
Sambil Tahan Tangis, Sarwendah: Kalian Coba di Posisi Saya
Sarwendah didampingi oleh kuasa hukum, melayangkan somasi terbuka yang diarahkan kepada lima pengguna akun media sosial yang menyebarkan berita hoaks.
