Nita Thalia Ungkap Idap Kerusakan Saraf Otak Level 4, Jalani Terapi di Singapura

Nita Thalia
Sumber :
  • Instagram @nitathalia.real

VIVA Showbiz – Kabar terbaru artis Nita Thalia yang dikabarkan sedang menghadapi penyakit yang diidapnya.  Penyanyi dangdut wanita ini ternyata mengalami kerusakan saraf otak stadium empat.

Diperiksa KPK, Ini Penampakan Biduan Nayunda Nabila yang Disawer SYL

Kondisi ini membuat Nita Thalia harus menjalani terapi di suatu rumah sakit di Jakarta selama 6 bulan hingga 1 tahun jarang muncul di layar kaca karena fokus dengan pengobatannya. 

Nita Thalia

Photo :
  • A
Tak Ada Tanda Penyakit Serius, Jhonny Iskandar Sempat Live TikTok Sehari Sebelum Meninggal

Awalnya Nita Thalia pernah didiagnosis dokter mengalami kerusakan saraf otak sejak 5 tahun lalu. Tetapi Nita tak langsung menjalani saran dokter untuk melakukan terapi.

Aku terapi dulu. Jadi aku tuh didiagnosa sam adokter mengidap kerusakan saraf otak. Sebenarnya dari 5 tahun lalu itu udah ketahuan, cuma diantepin aja, dibiarin karena waktu itu masih level dua,” kata Nita Thalia dalam sebuah acara stasiun TV swasta pada Senin, 10 Oktober 2022.

Profil Jhonny Iskandar Sang Legenda Dangdut yang Kini Tutup Usia

Menurut pengakuan Nita, kerusakan otak ini membuatnya merasa sakit kepala hebat. Obat yang diberikan oleh dokter berupa obat penenang yang membuat dirinya harus istirahat dan tidak bisa bekerja.

Sering sakit kepala. Obatnya itu mengandung penenang, setiap habis minum obatnya harus tidur, itu 5 tahun lalu. Ada dua macam yang dirasakan (kambuh), kayak ditusuk-tusuk karena kan aku yang kena saraf sensorik, otak kecil. Kalau kumat itu sampai seluruh punggung,” jelas Nita Thalia.

Tidak hanya merasakan pusing, pedangdut itu sampai pingsan beberapa kali. Untungnya, Nita Thalia pingsan di atas kasur. Saat itu dia merasa seperti sudah meninggal dunia.

Kalau terasa sakit kumat sampai aku pernah pingsan juga, pingsannya untungnya sudah di atas kasur. Jadi dipikirnya (aku) sudah nggak ada (meninggal) karena nafasnya tenang,” tuturnya.

Akhirnya Nita memutuskan untuk memeriksa kesehatannya. Dokter mengungkapkan, kerusakan saraf otak yang dideritanya sudah mencapai level akhir, yaitu level empat. Dokter kembali menyarankan untuk istirahat dan terapi di Singapura.

Kalau nggak istirahat takutnya pingsan pada saat kerja. Si kepala membentur ke lantai itu fatal akibatnya bisa kematian. Terus abis itu emang dokter sudah menyuruh ya udah terapi aja,” pungkasnya.

Dokter udah bilang jika sesi pertama tidak ada kemajuan, harus bedah otak. Saya udah parno duluan, saya udah rasa putus saja aja. Karier aku udah sampai di sini. Aku mikirin anak, ya udah aku harus kuat,” timpal Nita Thalia.

Ilustrasi hipertensi.

Dua Organ Ini Paling Fatal Jika Terkena Komplikasi Hipertensi

Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena sebagian besar penderita tidak mengalami tanda atau gejala. Dalam beberapa kasus, penderita tahu setelah komplikasi

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2024