Finalis SUCI X Sebut Pujian Abdel Achrian Membawa Kutukan

Finalis SUCI X Kompas TV. Yono, Gautama, Dwik, Chris
Sumber :
  • VIVA: Surya Aditiya

VIVA Showbiz – Finalis Stand Up Comedy Indonesia atau SUCI X Kompas TV, Gautama menilai sosok Abdel Achrian atau yang akrab disapa Cing Abdel merupakan orang yang ia takuti. Hal tersebut dikarenakan ucapan Abdel saat menjadi juri di ajang tersebut mengandung kutukan.

Daftar Juri SATU Indonesia Awards 2024, Ada Raline Shah

“Cing Abdel itu kalau ngomong ibarat kutukan,” ujar Gautama di studio VIVA.co.id, Kamis 20 Oktober 2022.

Finalis SUCI X Kompas TV, Yono, Gautama, Dwik, Chris

Photo :
  • VIVA: Surya Aditiya
Buang Kutukan 0 Trofi, Harry Kane Harus Bawa Bayern Munich Juara Liga Champions

Hal tersebut dikarenakan Abdel kerap kali memuji peserta yang tampil bagus di panggung, namun pujian dari Abdel tersebut, kata Gautama, selalu menyebabkan peserta tersingkir dari panggung SUCI X.

“Dia itu kalau muji orang yang bagus itu kan suka ngomong “no debat” tapi biasanya orang-orang yang disebut begitu sama dia rata-rata besoknya keluar dari kompetisi, makanya kita ngeri sama Cing Abel,” tambahnya sambil tertawa

Pekerja Seni: Aturan Tembakau di RPP Kesehatan Harus Dikaji Ulang

Finalis SUCI 10 tahun 2022. Yono, Gautama, Dwik, Crish

Photo :
  • VIVA: Surya Aditiya

Selain Gautama, Yono, Dwik dan Chris juga menyetujui hal tersebut, menurut mereka pujian yang disampaikan Abdel merupakan kutukan yang menakutkan dan paling mereka hindari.

“Iya Cing Abdel tuh, kalau muji besoknya orang yang dipuji keluar,” tambah Dwik.

Abdel Achrian

Photo :
  • IG @abdelachrian

Empat besar finalis SUCI X ini pun mengaku, tampil stand up, mereka seringkali merasa tak puas dengan penampilannya di atas panggung. Baik Yono, Gautama, Dwik hingga Chris mengakuinya.

“Ya pernah gak puas sama penampilan sendiri. Biasa kan mental orang Indonesia kan gitu, tapi cara ngatasinnya ya ngobrol sama komunitas, mereka kasih masukan,” kata Yono.

Gautama pun memberikan pengakuan sama, ia juga sering merasa tak puas dengan penampilannya. Namun hal itu seringkali ia jadikan bahan evaluasi agar untuk penampilan berikutnya menjadi lebih baik. Dwik, juga demikian, bahkan saat merasa penampilan tak maksimal, dia sering masuk dalam nilai terendah. 

”Aku sering masuk nilai terendah,” kata Dwik.

Lebih lanjut, saat ditanya soal materi stand up yang menyinggung juri, mereka menilai hal tersebut merupakan hal yang lumrah, asalkan masih dalam batas wajar. “Kalau di komunitas stand up sih udah pada ngerti, yang penting masih sebatas wajar gitu, tapi kalau di luar komunitas stand up biasanya kita izin dulu,” ujar Yono

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya