Pengakuan Yudha Arfandi Tengok Kanan Kiri Sebelum Tenggelamkan Dante

Rekonstruksi Kematian Anak Tamara Tyasmara, Raden Andante
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Yudha Arfandi, yang menjadi tersangka dalam kasus kematian Dante, anak dari pasangan Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, baru saja menjalani rekonstruksi peristiwa tersebut atau reka ulang adegan

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Setelah rekonstruksi kasus kematian Dante, terungkap pengakuan Yudha Arfandi sebagai tersangka terkait dengan dirinya yang tengok kanan kiri sebelum diduga menenggelamkan Dante di kolam renang. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Penampakan Yudha Arfandi Rekonstruksi Pembunuhan Dante

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Kronologi Penganiayaan Siswa SMPN 55 Barombong dan Penangkapan 4 Pelaku

Awalnya, muncul spekulasi bahwa tindakan mantan kekasih Tamara Tyasmara memeriksa sekitar dengan menengok ke kanan dan kiri  mungkin terkait dengan pemantauan area yang tercakup oleh kamera pengawas (CCTV) di kolam renang. Namun, kuasa hukum Yudha, Efriandi, membantah klaim tersebut.

Efriandi menjelaskan bahwa Yudha melakukan aksi tersebut karena perhatiannya tertarik pada kegiatan pelatihan renang yang sedang berlangsung di lokasi yang sama. Ia ingin menyimak kegiatan tersebut dan kemudian mengajarkannya kepada Dante.

Setuju Pembatasan Impor Barang Jadi Elektronik

Rekonstruksi Kematian Anak Tamara Tyasmara, Raden Andante

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Jadi menurut pengakuan tersangka di dalam penyidikan bahwa saat dia menengok ke kiri dia mendengar teriakan dari pelatih. Ada kegiatan pelatihan renang juga di sekitar situ, dia tertarik melihat kegiatan itu," ucap kuasa hukum Yudha Arfandi, Efriandi, yang dikutip dari VIVA pada Kamis, 29 Februari 2024. 

Kuasa hukumnya juga menyatakan bahwa penjelasan ini juga telah disampaikan kepada tim penyidik selama pemeriksaan terhadap Yudha. Ia menambahkan bahwa penyidik melihat adanya kegiatan di kolam renang yang menghasilkan suara keras.

"Di dalam keterangan penyidik bukan melihat CCTV tapi melihat adanya satu kegiatan lain di kolam renang itu yang bersuara keras," ujar Efriandi.

"Sudah dicatat dalam penyidikan bahwa itu bukan dalam rangka memantau CCTV melainkan ada kegiatan tertentu pelatihan di mana suaranya keras, itu mengalihkan perhatian dia makanya nengoknya sekilas aja. Bukan seperti sangkaan sebelumnya melihat CCTV," sambungnya.

Kuasa hukum Yudha menyanggah klaim bahwa kliennya sengaja menenggelamkan Dante. Menurut Efriandi, tindakan tersebut merupakan bagian dari latihan pernapasan untuk mengatasi ketakutan dan panik terhadap air.

“Itu pun sudah dia dalam penyidikan bahwa itu dalam rangka pelatihan pernapasan, terus melatih agar tidak panik dan takut dengan air, itu udah disampaikan juga," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya