- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM) bakal menggelar Konser Indonesia Damai #PancasilaRumahKita di Lapangan Grha Sabha Pramana UGM, Jumat, 1 Juni 2018.
Konser Indonesia Damai menghadirkan band legendaris Slank dan akan dimeriahkan dengan sejumlah kesenian lainnya. Rencananya band asal Gang Potlot Ibu Kota tersebut, akan tampil saat puncak acara atau sebagai penutup perhelatan akbar tersebut.
"Ketika kami ketemu dan menyodorkan konsep yang akan kami laksanakan, Slank langsung setuju karena suka dan cocok dengan tema yang kami angkat," kata Prof Dr Soetaryo dari Pusat Study Pancasila UGM, Senin, 28 Mei 2018.
Group Slank dipilih karena dikenal konsen mengampanyekan Indonesia Damai melalui karya-karya lagunya.
Selain itu, lanjut Soetaryo, Slank adalah grup musik yang memiliki penggemar lintas batas, khususnya generasi muda. Diharapkan melalui momentum ini, spirit nilai-nilai Pancasila dapat terpatri di hati dan pikiran generasi muda serta terimplementasi dalam praktik kehidupan sehari-hari.
"Saya pikir band ini sangat Indonesia banget. Baik lirik maupun syair-syair lagunya sangat Indonesia, sama sekali tidak ada campuran musik lain," ujarnya.
Dia juga menambahkan, dalam karya Slank dianggap tidak ada aliran musik Barat, apalagi China atau India.
"Semua murni karya asli Indonesia, bahkan sangat Pancasila. Jadi menurut saya, tepat rasanya konser kali ini mengundang mereka," katanya menambahkan.
Sebelum acara puncak digelar, akan digelar orasi budaya yang disampaikan oleh sejumlah tokoh, di antaranya Sri Sultan Hamengku Buwono X, Prof Ir Panut Mulyono M.Eng, D.Eng (Rektor UGM), Prof Dr A Syafei Maarif, Prof Dr Mahfud MD, dan perwakilan mahasiswa.
Sebelum tampil dalam Konser Indonesia Damai, hari Kamis, 31 Mei 2018 pukul 15.00 WIB Slank bersama panitia akan menggelar pawai andong dengan mengambil start dari Tugu Pal Putih, kemudian ke selatan Jalan Margo Utomo (Pangeran Mangkubumi), Jalan Malioboro, Jalan Margo Utomo (Jalan A Yani), Jalan Pangurakan (Jalan Tri Kora), Jalan Perkapalan Barat, dan berakhir di Keraton Yogyakarta.