Logo DW

Klaster Baru di Berlin: Keluarga Berpendapatan Rendah Kesulitan Hadapi Karantina

picture-alliance/dpa/P. Zinken
picture-alliance/dpa/P. Zinken
Sumber :
  • dw

Warga di distrik Nekölln di Berlin diliputi kekhawatiran setelah daerahnya menjadi klaster baru Covid-19, dengan 70 angka infeksi baru dan ratusan tes yang masih ditunggu hasilnya. Di sebuah gedung rumah susun, karantina diberlakukan sejak hari Sabtu (13/6), setelah lebih 50 penghuninya dinyakatan positif Covid-19 dengan kasus ringan.

Terkurung di apartemen mereka, sebagian besar penghuni hanya bisa menikmati udara segar dari balkonnya, ketika cuaca musim panas mengajak banyak orang berjalan-jalan ke luar rumah.

"Saya sudah menjalani karantina beberapa kali, jadi saya tahu situasi ini," kata Sisa Lima, salah satu penghuni. Karena dia dokter, dia dibebaskan dari karantina.

"Sangat sulit berada di satu apartemen dengan banyak orang, dan itulah masalah yang dimiliki banyak tetangga saya. Beberapa apartemen memiliki setidaknya 10 orang penghuni yang tinggal bersama di sana," kata Sisa Lima sambil menunjukkan kartu identitas kepada polisi yang menjaga di luar gedung dan memeriksa semua orang yang keluar-masuk.

Kelompok terlemah di masyarakat yang paling terpukul

Walikota Neukölln, Martin Hikel mengatakan, dia khawatir karena wabah corona paling banyak berdampak pada masyarakat kelas bawah. "Orang-orang yang terkena dampak saat ini adalah mereka yang tidak mampu menyewa apartemen yang cukup besar untuk keluarga mereka," katanya.

Lebih dari seperempat populasi Neuköln menurut statistik berada di bawah garis kemiskinan, yang di Berlin didefinisikan berpenghasilan bersih kurang dari 1004 euro per bulan. Badan perlindungan sipil Jerman, Technisches Hilfswerk (THW), membagikan bahan makanan gratis dan kebutuhan sehari-hari kepada penghuni gedung.