Logo DW

Mungkinkah Eropa Pertahankan Keamanan Tanpa Bantuan AS?

picture-alliance/dpa/B. Roessler
picture-alliance/dpa/B. Roessler
Sumber :
  • dw

Sejumlah politisi dan pengamat kebijakan militer masih merasa kaget dan tidak percaya hingga beberapa hari setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penarikan sekitar sepertiga pasukan AS yang ditempatkan di Jerman. Para politisi di berbagai tingkat pemerintahan sibuk bergulat dengan konsekuensi penarikan pasukan itu.

Walikota di daerah-daerah yang lemah secara ekonomi pun khawatir daerahnya akan kehilangan pendapatan jika para tentara AS angkat kaki. Menteri Luar Negeri Jerman waswas akan kemungkinan memburuknya hubungan dengan AS, sementara perencana kebijakan militer di Brussel, Belgia, kini tengah mempertimbangkan implikasi penarikan pasukan AS terhadap rancangan arsitektur keamanan di Eropa.

Jerman memang telah menjadi komponen kunci dari strategi pertahanan AS di Eropa selama beberapa dekade. Di sinilah AS menempatkan senjata nuklirnya yang siap diluncurkan oleh jet tempur Jerman di saat krisis. Namun rencana pemulangan sekitar 9.500 tentara AS akan secara radikal mengubah hubungan militer di benua itu.

"Sama sekali tidak jelas ke mana arah semua kebijakan ini dan risiko keamanan apa yang menanti," ujar Thomas Kleine-Brockhoff, Wakil Presiden German Marshall Fund organisasi wadah pemikir trans-Atlantik nonpartisan yang bermarkas di Berlin.

Kleine-Brockhoff mengatakan belum bisa melihat pihak yang diuntungkan dengan langkah ini. Dia mengatakan kepada DW bahwa melemahnya hubungan antara Jerman dan Amerika Serikat telah merusak keseluruhan Eropa, dan negara-negara Eropa Tengah dan Timur turut memperhatikan kejadian ini.

Rancangan keamanan Eropa tanpa bantuan AS

“Eropa harus memegang tanggung jawab yang lebih besar,” kata Roderich Kiesewetter, mantan perwira militer yang sekarang menjadi pakar kebijakan luar negeri parlementer untuk partai Kanselir Merkel, CDU.