NW Sesalkan Pernyataan Menpora Soal MotoGP Mandalika

Sekjen Pengurus Wilayah Pemuda NW NTB, M Fihiruddin
Sumber :
  • VIVAnews / Satria Zulfikar

VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengeluarkan pernyataan bahwa Nusa Tenggara Barat (NTB) belum pasti menjadi tuan rumah MotoGP 2021.

UEA dan Indonesia Kolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulutangkis

Dia menjelaskan, kemungkinan MotoGP yang rencananya digelar di Kawasan Mandalika Lombok Tengah akan pindah di Jawa Timur.

Pernyataan ini pun mendapat kritikan dari organisasi agama di NTB, Nahdlatul Wathan atau NW.

Jadwal Lengkap Sprint Race dan Balapan MotoGP Spanyol 2024, Akhir Pekan Ini

Sekjen Pengurus Wilayah Pemuda NW NTB, M Fihiruddin menegaskan, pernyataan Menpora itu bisa berdampak buruk pada sektor pariwisata NTB.

Pernyataan Menpora juga dinilai melukai perasaan masyarakat NTB, di mana saat ini masyarakat tengah bahagia menyambut gelaran sport tourism MotoGP Mandalika 2021 tersebut.

Sukses Gelar MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Pariwisata Olahraga

"Kami Pemuda NW NTB menyesalkan pernyataan Menpora dan mendesak Menpora mencabut statementnya itu," tegas Fihir di Mataram, Senin 4 November 2019. 

Fihir mengatakan, event MotoGP Mandalika 2021 sudah jelas dipastikan pemerintah RI akan digelar di KEK Mandalika Lombok Tengah. Pihak ITDC juga terus membangun sirkuit terbuka untuk jalannnya event bertaraf internasional ini.

"Dari pihak Dorna juga sudah melihat langsung lokasi MotoGP di Mandalika. Jadi, mana mungkin dikatakan tidak jelas dan akan dipindah ke Jawa Timur," sesalnya.

Kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat. (Foto ilustrasi).

Fihir menambahkan, pernyataan Menpora di media massa sama sekali tanpa dasar. "Sebagai pejabat publik, harusnya Menpora ini cek dan ricek dulu di lapangan. Jangan asal bikin statement," katanya.

Event MotoGP di Mandalika menjadi harapan memulihkan pariwisata NTB pasca gempa tahun lalu, sehingga masyarakat sangat berharap agar MotoGP digelar di Lombok.

"Jangan justru bikin pernyataan yang blunder. Kami minta Menpora cabut statementnya itu," tukasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya