Kaleidoskop 2019

9 Momen Tak Terlupakan di SEA Games 2019

Pelatih Timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri (kiri) menenangkan para pemainnya Osvaldo Haay (kedua kiri) dan Evan Dimas (ketiga kanan) seusai kalah dari Timnas Vietnam dalam final sepak bola putra SEA Games 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – SEA Games menjadi salah satu event yang mewarnai tahun 2019. Pesta olahraga multievent dua tahunan paling bergengsi di Asia Tenggara tersebut pada tahun ini digelar di Filipina.

WN Australia Gembong Narkoba Buronan BNN Ditangkap Polri-Kepolisian Filipina

Seperti diketahui, Filipina yang berstatus tuan rumah pada akhirnya keluar sebagai Juara Umum usai mengantongi medali terbanyak. Mereka meraih total 387 medali yang terdiri dari 149 emas, 117 perak, dan 121 perunggu.

Namun, bukan hanya soal siapa yang juara, SEA Games 2019 juga menyisakan sejumlah fakta dan cerita menarik yang menjadi sorotan publik dan mungkin sulit dilupakan meski tahun berganti.

Ikuti AVC Challenge di Filipina, PBVSI Panggil 14 Pemain Putri dari Proliga

Seperti dirangkum VIVAnews, berikut ini 9 fakta yang paling disorot dan yang sulit terlupakan sepanjang perhelatan SEA Games 2019. Artikel ini sekaligus menjadi salah satu seri kaleidoskop penutup tahun 2019:

1. Pelayanan Tuan Rumah Buruk, Peserta Terlantar
Pelayanan Filipina sebagai tuan rumah SEA Games 2019, begitu buruk. Panitia tak becus dalam bekerja melayani para kontingen. Ini bahkan sudah terjadi sejak beberapa hari sebelum acara pembukaan.

Kata Pelatih Timnas Indonesia U-17 Wanita Usai Dibantai Filipina

Misalnya, timnas sepakbola Timor Leste dan Myanmar menjadi korbannya. Laporan PhilStar, Minggu 24 November 2019, keduanya harus menunggu dijemput oleh panitia hingga hitungan jam.

Setidaknya, tim sepakbola Timor Leste harus menunggu tiga jam! Parahnya lagi, mereka diantar ke hotel yang salah. Di sisi lain, tim Myanmar tak jadi latihan. Sebab, mereka sudah terlalu lelah menunggu jemputan.

Pengalaman terparah dialami oleh tim Kamboja. Mereka sampai tidur di lantai hotel, karena akomodasinya sama sekali belum selesai diurus. Mereka harus menunggu lama untuk mendapatkan kamar.

Apa lagi pertandingan sepakbola di SEA Games 2019 digelar dalam situasi yang kurang ideal. Sebab, pada pertandingan pertama, Senin 25 November 2019, Stadion Rizal Memorial masih dalam tahap perbaikan dan belum siap dipakai.


2. #SEAGames2019fail Ramai di Twitter
Berbagai permasalahan yang terus bermunculan jelang pembukaan SEA Games 2019, membuat #SEAGames2019fail sempat menjadi trending di media sosial Twitter pada Selasa 26 November 2019. 

Banyak netizen yang mengkritik persiapan kurang matang Filipina sebagai tuan rumah pesta olahraga paling bergengsi di Asia Tenggara ini. Panitia dianggap tak becus dalam melayani para kontingen negara lain.

Menariknya, pengalaman tak menyenangkan bukan hanya dialami kontingen dari negara lain. Tuan rumah, Filipina, juga mendapat pelayanan kurang baik saat main di negara sendiri dalam SEA Games 2019.

Timnas sepakbola wanita Filipina mengalami kejadian tak menyenangkan dalam persiapan jelang bertanding. Selama tinggal di hotel, mereka tak mendapatkan sarapan yang layak. Mereka hanya mendapat nasi, telur dan kikiam (otak-otak).

 

Media officer Timnas Indonesia U-22, Gatot Widakdo.
3. Delegasi Indonesia Tidak Sengaja Makan Babi
Kegagalan penyelenggara SEA Games 2019 (PHISGOC) membuat perbedaan yang jelas antara makanan halal dan non-halal dalam makanan yang disajikan, membuat seorang media officer Indonesia tidak sengaja makan daging babi.

Seperti dikutip dari GMA Network, Rabu 27 November 2019, media officer Timnas Indonesia U-22, Gatot Widakdo, mengeluhkan kurangnya penjelasan telah menyebabkannya dirinya secara tidak sengaja melanggar larangan agamanya, Islam, dengan memakan daging babi.

“Sampai sekarang, pelayanannya belum membaik. Kami berharap di hari-hari mendatang, mereka dapat memperbaiki hal ini dan memisahkan antara makanan halal dan makanan non-halal,” kata Gatot.

Sebelumnya, para atlet dari Singapura juga menulis surat kepada PHISGOC setelah mereka mengalami sejumlah masalah terkait transportasi dan kurangnya makanan halal. Tim Floorball dan Netball Singapura bahkan akhirnya membeli makanan sendiri.

Namun, masalah bukan hanya untuk kontingen muslim saja. Bahkan, tim non-Muslim mengalami masalah dengan makanan dan air. Sebelumnya, Timnas Sepakbola Thailand harus membeli air minum sendiri karena tidak diberi persediaan yang cukup oleh penyelenggara.

Universitas di Filipina

10 Perguruan Tinggi dan Universitas Bergengsi di Filipina, Segini Rata-rata Biaya Pendidikannya

Berikut ini sejumlah daftar universitas dan perguruan tinggi terbaik di Filipina berikut ini yang telah kami sajikan lengkap dengan biaya pendidikan tertinggi tahun 2023.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024