Kisah Miris Mantan Atlet yang Jadi Tukang Pijat

Mantan atlet difabel, Soeharto, bersama Menpora Imam Nahrawi
Sumber :
  • VIVA / Nur Faishal

VIVA – Pria tua itu hanya bisa duduk di sebuah ruangan bersama istrinya. Dengan telaten, dia merawat istrinya yang sudah sakit-sakitan.

Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024

Adalah Soeharto, pria tunanetra berusia 68 tahun, berjuang sendiri untuk bisa merawat sang istri. Namanya mungkin tak terlalu terkenal di dunia olahraga.

Tapi, pada era 1970-an, Soeharto adalah salah satu atlet difabel andalan Indonesia. Berbagai prestasi telah diraihnya dalam berbagai event atletik.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Bukan cuma satu cabang olahraga, Soeharto mampu mencatatkan prestasi di beberapa disiplin. Pada 1976, dua medali perunggu dia peroleh dalam cabang olahraga lari cepat dan tolak peluru FESPIC Games Jakarta.

Setahun berselang, pria asal Probolinggo itu mewakili Indonesia di ajang FESPIC Games Australia dan meraih dua medali perunggu untuk pancalomba dan medali emas untuk lempar lembing. Lalu, dia menyumbangkan medali perak bagi Indonesia untuk lempar lembing dalam kejuaraan dunia di Inggris.

PB IKASI Kirim Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade

Atas prestasinya, Soeharto sempat mendapatkan penghargaan dari Presiden Soeharto. Namun, saat memasuki usia pensiun atlet, Soeharto mulai mengurangi kegiatannya.

Hingga akhirnya, dia pensiun dari dunia olahraga. Usai pensiun, hidup Soeharto serbasusah.

Memilih jadi pemijat dan mendirikan panti pijat di rumahnya, Soeharto harus berjuang keras demi bertahan hidup.

Pemasukannya tak seberapa. Dan karena kekurangan uang, rumah Soeharto tak terurus. Sulit baginya memperbaiki bagian rumah yang rusak karena termakan usia.

Menpora Imam Nahrawi saat mengunjungi mantan atlet difabel, Soeharto

Jangankan renovasi rumah, untuk makan saja, terkadang Soeharto harus dibantu.

Sebenarnya, Soeharto punya pegangan lain, yakni rumah kontrakan. Biaya hidup yang makin besar membuat uang kontrakan Soeharto habis begitu saja.

"Pijat juga sepi. Rumah ini juga sering bocor kalau hujan," kata Soeharto.

Yang paling menyayat hati adalah ketika Soeharto menjelaskan soal penyakit istrinya, Astutik. Wanita 75 tahun tersebut, diungkapkan Soeharto, menderita tumor.

"Istri saya banyak penyakitnya, kena tumor terus jatuh dan enggak bisa jalan," ujarnya.

Kemarin, Soeharto dikunjungi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Ada niat untuk memberikan bantuan kepada Soeharto.

Namun, Imam menyatakan harus berkoordinasi dengan beberapa pihak, termasuk Badan Pemeriksa Keuangan untuk membahas masalah bantuan.

"Harus sesuai dengan aturan, kalau tidak, saya bisa dikerangkeng. Tapi, saat ini tengah disiapkan soal naskah akademik terkait ketentuan yang mengatur soal bantuan kepada atlet dan mantan yang pernah membawa harum nama Indonesia," kata Imam.

Terkait kondisi Soeharto, Imam mengaku tak tahu sama sekali. Sebab, namanya tak ada dalam bank data milik Kemenpora. "Baru tahu setelah viral," jelas Imam. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya