Polisi Selidiki Kematian Atlet Tinju di Porprov Jatim

Pertandingan tinju Porprov Jatim ke VIII di auditorium Universitas Darul Ulum
Sumber :
  • VIVA/Uki Rama

JOMBANG – Kepolisian Resor Jombang, Jawa Timur, membuka penyelidikan dalam peristiwa meninggalnya atlet tinju asal Bondowoso, Farhat Mika Rahel Miyanto, beberapa jam setelah melakoni pertandingan di babak delapan besar Porprov Jatim. Polisi mulai melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket).

Profil Dio Novandra, Pacar Megawati Hangestri yang Dikenalkan ke Para Pemain Red Spark

"Kita masih melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait kejadian tersebut," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jombang, Ajun Komisaris Polisi Aldo Febrianto, dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon genggam, Selasa, 12 September 2023.

Mantan Kanit Jatanras Polda Jatim itu menambahkan, mereka yang sudah dimintai keterangan, di antaranya, dari pihak rumah sakit yang merawat korban setelah tak sadarkan diri di tengah-tengah pertandingan, Senin kemarin. "[Keterangan dari pihak rumah sakit] terkait penyebab kematian korban," ujar Aldo.

Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024

Selain itu, lanjut dia, kepolisian juga akan meminta keterangan dari berbagai pihan yang berkaitan dengan pertandingan tinju tersebut. "Siapa saja (yang akan dimintai keterangan), nanti saja, ya," tandas Aldo.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Dia mengaku sampai saat ini belum diterima Laporan dari pihak keluarga korban. Kendati begitu, Aldo mengaku kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan. Kepolisian juga membuka ruang bagi pihak keluarga apabila ingin membuat pengaduan atau laporan ke Polres Jombang terkait kejadian memilukan itu.

Diberitakan sebelumnya, atlet tinju asal Bondowoso yang masih berusia 15 tahun meninggal dunia saat dirawat di RSUD Jombang pada Selasa dini hari. Ia dilarikan ke rumah sakit setelah tiba-tiba tak sadarkan diri saat melakoni pertandingan tinju dalam ajang Porprov Jatim di Jombang, Senin kemarin.

Ketua KONI Jatim, M Nabil, menuturkan, saat itu, korban menjalani pertandingan babak delapan besar melawan atlet tinju dari Kabupaten Blitar. Pada ronde pertama hingga ronde kedua, tidak ada tanda-tanda korban mengalami gangguan kesehatan. Bahkan, secara nilai penampilan korban unggul dari lawan.

Di ronde ketiga korban tiba-tiba pingsan. Sempat dirawat di lokasi oleh tim medis, korban kemudian dilarikan ke RSUD Jombang. Berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit, korban mengalami pendarahan otak. 

Nabil mengatakan, karena kejadian duka itu, pihak penyelenggara memutuskan menghentikan kompetisi cabang olahraga tinju di ajang Porprov Jatim. "Pertandingan cabor tinju yang digelar di Jombang kami hentikan. Tidak ada kelanjutannya," kata Nabil dalam keterangan resminya.

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya