Budaya Bali Jadi Fokus di Poster MotoGP Mandalika, Majelis Adat NTB Protes

Poster MotoGP Mandalika Sajikan Pesona Budaya Bali
Sumber :
  • Tangkapan layar media sosial Instagram @motogp

Lombok – Poster MotoGP Mandalika 2023 diunggah Instagram @motogp mendadak heboh. Dalam poster tersebut justru memiliki latar belakang gambar menonjolkan budaya Bali yang identik dengan pura, bukan budaya Sasak atau Lombok yang menjadi tempat diselenggarakan MotoGP Indonesia.

Ratusan Polisi Kawal Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Lombok

Poster tersebut mendapat kritik keras dari Majelis Adat Sasak di Lombok, yang menilai unggahan Dorna melalui @motogp berbeda dengan karakter dan budaya Sasak.

Pengerakse Majelis Adat Sasak, Lalu Sajim Sastrawan mengatakan telah melayangkan surat keberatan kepada Direktur Utama ITDC dan menolak poster yang salah mengidentikkan budaya Lombok.

Gegara Syuting Ilegal, Dita Karang Hingga Hyoyeon SNSD Ditahan di Bali

“Majelis Adat Sasak atas nama masyarakat Suku Bangsa Sasak, Masyarakat Lombok-NTB dengan tegas menyatakan protes dan penolakan atribut, poster, baliho dan lainnya tanpa mengindahkan dan menonjolkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Lombok Suku Bangsa Sasak-NTB,” katanya, Selasa 10 Oktober 2023.

Sirkuit Mandalika

Photo :
  • VIVA | Satria Zulfikar
Bule Australia Berulah di Bali, Bikin Keributan hingga Aniaya Sopir Travel

Dia mengatakan masyarakat Sasak sangat terusik dengan poster yang menonjolkan budaya Bali tersebut.

“Perhelatan event akbar internasional MotoGP mandalika tersebut kini mulai diusik dan diganggu dengan mengabaikan kehidupan ekonomi dan sosial budaya, nilai-nilai adat istiadat dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat atau kearifan lokal setempat, serta tidak menghormati dan menghargai suasana kebatinan Masyarakat Lombok NTB, khususnya Suku Bangsa Sasak,” ujarnya.

Lalu Sajim mengatakan keberadaan poster tersebut menimbulkan kegaduhan dan protes di tengah masyarakat Lombok.

Sebelumnya, Tim Monitoring dan Evaluasi KEK Pariwisata Kemenparekraf, Taufan Rahmadi menyarankan poster tersebut dihapus oleh @motogp sebelum memunculkan lebih banyak protes.

“Itu mengingat dalam desainnya hanya menonjolkan budaya Bali, tidak ada sentuhan budaya Lombok di dalamnya,” kata Taufan.

Dia menganggap poster yang ditampilkan akun @motogp sebagai cermin tidak pahamnya ITDC terhadap nilai budaya di Mandalika.

“Poster ini bisa dianggap menjadi cerminan ketidakpahaman atau tidak sensitifnya ITDC terhadap nilai-nilai budaya di Mandalika,” kata Taufan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya