Sumber :
- MILO
VIVAnews -
Ajang MILO School Competition Palembang didominasi atlet-atlet pemula. Dari total lebih dari 600 peserta event kalender resmi PBSI ini, 200 di antaranya adalah atlet-atlet pemula.
Hal tersebut disampaikan referee MILO School Competition Palembang, Gunadi Tjikden. Gunadi menjelaskan kualitas bermain atlet pemula tidak diragukan lagi. Hal ini dapat dilihat dari jam terbang bertanding yang cukup tinggi dan telah mengantongi beberapa prestasi.
“Seluruh peserta yang ikut di MILO School Competition Palembang ini patut diberikan apresiasi karena mereka telah sepenuh hati menekuni bulutangkis. Saya optimis para pemenang dari Palembang siap bertanding melawan seluruh peserta dari kota lain dan akan menjadi juara MILO School Competition 2014,” ujar Gunadi dalam rilis MILO.
Kompetisi bulutangkis yang diadakan di Palembang ini ikut mendongkrak atlet pemula dalam meningkatkan prestasi sekaligus mengasah kualitas permainan.
“Dengan bertemu lawan main yang hebat, para peserta menjadi semakin semangat dan termotivasi untuk terus berlatih dan berprestasi,” tambah Gunadi.
Baca Juga :
Dukungan Golkar kepada Ijeck untuk Pilkada Sumut tinggi tapi Keputusan Ada di Pusat, Kata Pakar
Menurut Halim, sejak tiga bulan lalu Afung berlatih untuk ikut MILO School Competition Palembang. “Saya melihat banyak anak yang punya permainan bagus di kompetisi kali ini. Untuk itu, saya mempersiapkan Afung secara matang untuk bisa menjadi juara di MILO School Competition. Afung punya keunggulan dalam menentukan kapan saatnya bola dipukul ke arah lawan. Ia ingin menjadi pemain bulutangkis kelas dunia seperti Taufik Hidayat, dan saya coba mengarahkannya untuk mencapai cita-citanya itu,” ujar Halim.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Halim, sejak tiga bulan lalu Afung berlatih untuk ikut MILO School Competition Palembang. “Saya melihat banyak anak yang punya permainan bagus di kompetisi kali ini. Untuk itu, saya mempersiapkan Afung secara matang untuk bisa menjadi juara di MILO School Competition. Afung punya keunggulan dalam menentukan kapan saatnya bola dipukul ke arah lawan. Ia ingin menjadi pemain bulutangkis kelas dunia seperti Taufik Hidayat, dan saya coba mengarahkannya untuk mencapai cita-citanya itu,” ujar Halim.