Catatan Ringan: Belanda vs Argentina; Pragmatis Efektif vs Keindahan

- vstory
VIVA - Lolosnya Belanda dan Argentina ke babak 8 besar mengulang kembali pertemuan keduanya pada semi final Piala Dunia 2014 di Brazil. Kala itu, Belanda takluk melalui adu pinalti 2-4 atas Argentina.
Belanda kembali diarsiteki oleh Louis val Gaal. Meski Belanda bermain tidak impresif, tapi menyajikan permainan efektif. Tipikal van Gaal yang taktikal.
Tidak lagi dengan pola baku 4-3-3, tapi Belanda memainkan pola 3-4-1-2. Tampaknya van Gaal pragmatis dan lebih mementingkan memetik hasil positif. Tidak peduli lawan menguasai lebih banyak menguasai bola (ball possesion). Yang penting saat ada peluang, jadi gol!
Lini belakang Belanda diisi oleh dua pemain mahal, duet Virgil van Dijk (Liverpool) dan Nathan Ake (Manchester City) sebagai tembok kembar. Keduanya ditemani Jurrien Timber.
Ada juga Denzel Demfries dan veteran Daley Blind yang juga berfungsi sebagai back sayap.
Baik Demfries dan Blind di saat tertentu aktif membantu serangan.
Sementara di tengah, van Gaal memplot Frenky de Jong sebagai jangkar. Tugasnya menjaga keseimbangan permainan. Kemampuannya memotong aliran bola lawan dan mengalirkan bola ke depan sudah teruji. Wajar bila pemain Barcelona ini menjadi incaran Manchester United.