Jakarta Timur, Dari Pencabulan Hingga Mutilasi

foto ilustrasi digital pembunuhan dengan pisau
Sumber :

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat ada 19 kasus kriminal yang menarik perhatian masyarakat terjadi di wilayah Jakarta Timur sepanjang 2013. Insiden yang terjadi beragam, mulai dari perampokan, hingga mutilasi.

Kelakar Hakim Arief saat Terima Berkas Golkar: Tebal Sekali, Bisa untuk Bantal Tidur Ini

Selasa pagi kemarin, pengendara dikagetkan oleh potongan tubuh wanita yang tercecer di sepanjang ruas Tol Cikampek arah Bekasi. Rabu malam, pelaku pembunuhan sadis itu dibekuk di kawasan Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Pelaku tak lain adalah suami korban sendiri, yakin BS (35), dan pembantu rumah tangganya, T (39).

Di Jakarta Timur, bandit menggunakan senjata api juga terbilang banyak. Bahkan dalam satu hari bisa ada dua perampokan. Seperti kasus perampokan uang nasabah pegawai SPBU dan dua lokasi lain di sekitar Klender dan Duren Sawit tiga pekan lalu.

Senin, 25 Februari lalu, dua perampok pengincar sepeda motor memberondong tembakan kepada satu keluarga di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Akibatnya, Kriston, pemilik motor meninggal dunia, dan ibunya dirawat di RS Pasar Rebo. Sedangkan ayah serta kakak korban mengalami luka bacok. Pelaku berniat mengambil motor Honda Vario milik Kriston yang terparkir di halaman rumahnya. Pelaku berhasil dicocok beberapa hari kemudian.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan selain kasus perampokan dan pembunuhan, ada juga kasus asusila. Tercatat ada tujuh kasus. Menurut Rikwanto, semua kasus asusila sudah ditangani dan dapat terselesaikan. Saat ini polda tengah menangani pelecehan seksual yang diduga dilakukan Wakil Kepala Sekolah SMA 22, Utan Kayu, terhadap siswinya, berinisial MA. Dan satu kasus pencabulan bocah oleh oknum anggota polisi dan tukang bangunan.

Pesta Ulang Tahun Meriah untuk RZA, Putra Pertama Rihanna dan A$AP Rocky!

Rikwanto menjelaskan, kasus anggota polisi dan masyarakat sipil yang menyodomi bocah lima tahun itu tengah memasuki pemberkasan. Kedua tersangka juga sudah ditahan.

Sedangkan kasus bocah RI (11) yang dicabuli oleh ayah kandungnya sendiri, Sunoto, sudah hampir rampung penyidikannya. "Kalau kasus RI yang dulu mencuat saat ini hampir P21 dan penyidik masih menelusuri apakah memang pelakunya tunggal yakni ayah kandungnya sendiri atau ada pelaku lain," ujarnya.

Seperti diketahui, siswi kelas 5 SD itu meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Minggu, 6 Januari lalu setelah mengalami koma beberapa hari. Hasil pemeriksaan dokter, pada alat vital warga Jalan Rawa Bebek, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, itu terdapat luka dan infeksi.

Sunoto mengaku telah memperkosa RI sebanyak dua kali, yakni saat sang Ibu dirawat di Rumah Sakit dan sesaat sebelum RI berangkat sekolah. Fakta lain, Sunoto rupanya mengidap penyakit kelamin lantaran kerap 'jajan' dengan PSK di jalan.

Sementara kasus DP, yang memperkosa PU (18), anak kandungnya sendiri selama lima tahun juga sudah disidik. PU pertama kali dicabuli saat berusia 13 tahun. Pelaku sempat mengancam anaknya jika memberitahu aksi tersebut kepada seisi rumahnya. Kini warga Ciracas, Jakarta Timur, itu mendekam di tahanan Polres Metro Jakarta Timur.

Terkait rawannya timur Jakarta ini, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku sudah memerintahkan aparatnya untuk berjaga selama 24 jam di lokasi yang berpotensi terjadinya aksi kriminal, seperti Kanal Banjir Timur, dan terminal.

"Yang rawan ini juga aparat kepolisian sebagai penanggung jawab. Kami (pemprov) prosesnya membantu," katanya. (adi)

Hari Kedua di Sultra, Jokowi Akan Resmikan Inpres Jalan Daerah
Ilustrasi hacker.

Polisi Bongkar Jaringan Hacker Luar Negeri

Polisi berhasil membongkar aksi jaringan peretas atau hacker luar negeri yang sudah mencuri data pribadi warga selama dua tahun.

img_title
VIVA.co.id
13 Mei 2024