Terlukanya Pelatih Atletico Usai Kalah Melalui Adu Penalti

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
Sumber :
  • Reuters / Michaela Rehle

VIVA.co.id – Atletico Madrid dipaksa menelan pil pahit usai kalah di final Liga Champions melawan Real Madrid, Minggu 29 Mei 2016 dini hari WIB. Bermain di Stadion San Siro, pertandingan yang berlangsung seru tersebut mesti diakhiri melalui drama adu penalti.

Mikel Arteta Menolak Panik, Yakin Arsenal Bakal Bangkit

Di babak pertama, Madrid lebih dulu unggul pada menit ke-15. Kapten Los Blancos, Sergio Ramos sukses membobol gawang Atletico yang dikawal Jan Oblak, setelah mendapatkan bola liar di dalam kotak penalti.

(Baca juga: Lewat Drama Adu Penalto, Madrid Raih Undecima)

Liverpool Tersingkir dari Liga Europa Saat Bayer Leverkusen Melaju ke Semifinal

Keunggulan tersebut baru bisa disamakan oleh Atletico ketika pertandingan menyisakan waktu 10 menit lagi. Yannick Carrasco berhasil menyambar bola hasil umpan silang mendatar yang Juanfran, dan memaksa Keylor Navas memungut bola dari dalam gawangnya.

Sayangnya, motivasi tinggi skuad asuhan Diego Simeone tak bertahan ketika laga memasuki babak adu penalti. Alhasil, mereka mesti merelakan kembali gelar juara Liga Champions dibawa oleh Madrid karena kalah dengan skor 3-5.

5 Klub Sepakbola yang Sering Tampil di Final Liga Champions, Real Madrid Teratas?

"Saya tidak tahu harus berpikir apa mengenai jalannya pertandingan. Sulit untuk menganalisis dengan cepat usai peluit dibunyikan," kata Simeone seperti dilansir Marca.

Diakui oleh juru taktik asal Argentina tersebut, performa para pemainnya sangatlah buruk. Antisipasi bola mati tak mampu mereka laksanakan dengan baik, sehingga Ramos bisa dengan leluasa menceploskan bola.

(Baca juga: Ronaldo Akui Atur Diri Agar Jadi Penentu Kemenangan Madrid)

"Semua yang tersisa bagi kita hanya tinggal membersihkan luka-luka. Dalam perpanjangan waktu, pertandingan menjadi sangat taktis. Namun, Anda tidak akan pernah mengingat orang-orang yang finis di tempat kedua," ucapnya.

"Siapa pun yang menang adalah yang terbaik hari ini. Saya tidak percaya pada ketidakadilan. Saya tidak akan membuat alasan apa pun," imbuh pria berusia 46 tahun tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya