Alasan PSSI Akhiri Regulasi Pemain U-23 di Liga 1

Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Pratama Yudha

VIVA.co.id – Liga 1 sudah kembali bergulir sejak Apri 2017 lalu. Kompetisi sepakbola kasta tertinggi Indonesia kembali bergulir, pasca sanksi FIFA yang membelenggu sejak 2015. 

Bungkam Persik Jadi Momentum Kebangkitan Persib Bandung

Namun, gelaran Liga 1 kali ini diperbarui dengan banyak regulasi. Salah satunya, aturan yang mewajibkan 18 klub peserta Liga 1 untuk memainkan pemain U-23.

Terobosan PSSI ini pada awalnya memang menuai banyak kritik. Terutama, penggunaan pemain U-23 dalam pertandingan dianggap mengurangi kualitas kompetisi. 

Arema FC Kenalkan 'Jubah Perang' Baru

Namun, PSSI tetap teguh dengan pendiriannya menerapkan regulasi tersebut. PSSI ingin mengejar ketertinggalan dari negara-negara Asia Tenggara dan Asia, pasca sanksi FIFA yang dijatuhkan 2015 lalu. 

Saat terbelenggu sanksi, sepakbola Indonesia seakan mati di semua level. Oleh sebab itu, regulasi U-23 dianggap PSSI jadi solusi untuk mengejar ketinggalannya.

PSS Sleman Tunjuk Gustavo Lopez Sebagai Manajer

Tak hanya itu, PSSI juga ingin menyiapkan Timnas Indonesia di semua level guna mengikuti ajang internasional. Sejumlah ajang semisal, SEA Games 2017 Kuala Lumpur, Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Piala AFF, dan Piala Asia.

Regulasi ini mewajibkan 18 klub peserta Liga 1, membawa 5 pemain U-23 dalam setiap pertandingan. Setelah itu, 18 klub wajib memainkan pemain U-23 dalam setiap laga, minimal 45 menit.

Namun, PSSI memastikan jika regulasi ini tak akan digunakan lagi pasca SEA Games 2017. Hal ini sudah dipublikasikan PSSI lewat surat. Dalam surat tersebut, regulasi U-23 akan dihapus per tanggal 30 Agustus 2017.

Hanya separuh musim menerapkan regulasi ini, PSSI kembali jadi sorotan. PSSI dianggap tak konsisten dalam hal mengatur jalannya kompetisi. Menanggapi hal ini, Plt. Sekjen PSSI, Joko Driyono, angkat bicara.

"Mengapa kami melakukan banyak terobosan? Semuanya dilakukan untuk kemajuan sepakbola Indonesia," kata Joko kepada wartawan, Senin 3 Juli 2017.

"Implementasi pemain U-23 telah ditangguhkan PSSI sejak TC Bali dimulai (30 Juni-10 Juli 2017), karena skuat untuk SEA Games (2017 Kuala Lumpur) sudah terbentuk," lanjutnya.

Joko menambahkan, sehingga mulai 10 Juli 2017 nanti, Luis Milla beserta elemen Timnas U-22 tidak bisa lagi melakukan pencarian pemain (talent scouting). (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya