Logo ABC

Apakah Virus Corona Mengancam Kehamilan, Bayi, dan Anak-anak?

Perubahan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan menyebabkan risiko perempuan hamil terinfeksi COVID-19 lebih tinggi dari rata-rata orang pada umumnya.

"Tapi sekali lagi, belum ada bukti yang benar-benar jelas, tetapi sejauh analisis saya, perempuan hamil berisiko lebih tinggi daripada mereka yng berusia yang sama," kata Profesor Collignon.

Pregnant woman wearing a jumper and holding tummy
Belum ada bukti yang menunjukkan COVID-19 meningkatkan risiko keguguran pada Ibu Hamil.

Unsplash?

Menurut Royal College of Obstetricians and Gynaecologists Royal Australian dan New Zealand:

  • Perempuan hamil tampaknya tidak berisiko mengalami kondisi yang lebih parah dari COVID-19 daripada populasi umum
  • Infeksi COVID-19 pada ibu hamil belum terbukti meningkatkan risiko keguguran
  • Tidak ada bukti virus dapat menular dari ibu hamil ke bayinya
  • Tidak ada bukti virus akan menyebabkan kelainan pada bayi yang belum lahir
  • Operasi caesar atau induksi persalinan tampaknya tidak diperlukan, jika tujuannya mengurangi risiko penularan dari Ibu ke anak
  • Beberapa bayi yang lahir dari perempuan dengan gejala COVID-19 di China lahir prematur, tetapi tidak jelas apakah ini disebabkan oleh virus atau keputusan dokter.
  • Tidak ada bukti bayi yang baru lahir dan bayi berisiko tinggi mengalami komplikasi
  • Tidak ada bukti COVID-19 menular dari ibu ke anak melalui ASI, sehingga menyusui tetap dianjurkan, meskipun perempuan dengan virus tersebut harus ekstra hati-hati dengan kebersihan dan mempertimbangkan memakai masker wajah saat menyusui

Profesor Collignon mendesak agar warga mengikuti saran kesehatan masyarakat seputar menjaga jarak saat berinteraksi secara langsung, kebersihan, dan menjauh dari orang sakit.