Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Pemerintah siap untuk meredam gejolak dolar AS dan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat melemah, akibat kekhawatiran Amerika Serikat yang akan menghentikan kebijakan pelonggaran kuantitatif (
quantitative easing
/QE).
Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar, Jumat 14 Juni 2013, menyatakan, kebijakan bank sentral AS, The Fed, memberikan sentimen negatif di pasar keuangan Indonesia beberapa hari terakhir. Investor mengeluarkan arus modal dari Indonesia yang menyebabkan rupiah melemah terhadap dolar AS.
"Kami sudah mewaspadai bahwa suatu saat QE ini akan dihentikan, sehingga ada arus modal asing keluar beberapa waktu lalu," ujar Mahendra di Kementerian Keuangan.
Indonesia melalui Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) langsung siap membendung dampak dari gejolak ekonomi di dunia. FKSSK tersebut beranggotakan otoritas keuangan yang ada di Indonesia, yaitu Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Optimisme pemerintah juga didukung oleh hampir rampungnya pembahasan RAPBN-P 2013 yang saat ini sedang berlangsung di DPR. APBN-P, dia melanjutkan, membuat pemerintah lebih fleksibel dalam menjaga ketahanan fiskal, khususnya dalam meredam dampak krisis ekonomi global yang terjadi saat ini.
Baca Juga :
Pemkot Gelar Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan di Depok Open Space
Daftar Mobil Baru yang Cicilannya di Bawah Upah Minimum
Bagi yang memiliki anggaran terbatas, kini tersedia berbagai pilihan mobil baru dengan cicilan bulanan di bawah upah minimum provinsi DKI Jakarta yang angkanya Rp5 jutaan
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :