Logo ABC

Fenomena Ustaz Abdul Somad Dibahas di Universitas Monash Australia

Prof. Julian Millei, Dr Nadirsyah Hosen, dan Prof. Ariel Heryanto dalam diskusi seminar peran dai dalam perpolitikan Indonesia di Monash University, Kamis (14/2/2019).
Prof. Julian Millei, Dr Nadirsyah Hosen, dan Prof. Ariel Heryanto dalam diskusi seminar peran dai dalam perpolitikan Indonesia di Monash University, Kamis (14/2/2019).
Sumber :
  • abc

"Pertama, dai mualaf seperti Steven Indra Wibowo, Irene Handoko dan Felix Siauw, yang berkecenderungan menyerang agama lama mereka," kata Nadrisyah.

Kategori kedua, menurut dia, yaitu dai yang berafiliasi dengan ormas Islam kecil di luar Muhammadiyah dan NU, seperti Rizieq Shibab (FPI), Zaitun Rasmin (Wahdah Islamiyah), Bachtiar Nasir dan Tengku Zulkarnain.

"Yang ketiga adalah dai-dai dari HTI dan kategori keempat dai-dai dari PKS," ujarnya.

"Kategori kelima yaitu dai salafi seperti Khalid Basalamah dan Firanda, yang merupakan bagian dari gerakan Wahabi," kata Nadirsyah.

Dosen yang juga merupakan aktivis NU ini menyebut kategori keenam yaitu para dai konservatif NU Garis Lurus seperti Lutfi Basori dan Najih Maimoen.

"Kategori ketujuh yaitu para dai selebriti yang sudah "hijrah" seperti Arie Untung, Peggy Melati Sukma dan Teuku Wisnu," ucapnya.

"Kategori kedelapan yaitu para dai individual yang sangat populer seperti Abdul Somad dan Arifin Ilham," tambah Nadirsyah.