Sultan Brunei Kembalikan Gelar Kehormatan dari Universitas Oxford
Senin, 27 Mei 2019 - 07:08 WIB
Brunei menjadi negara pertama di kawasan ASEAN yang mengadopsi aspek pidana dari hukum syariah sebagai hukum nasional.
Sumber :
abc
Share :
Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei mengembalikan gelar sarjana hukum kehormatan yang diberikan oleh Universitas Oxford Inggris menyusul kecaman sejumlah pihak terkait rencana penerapan hukuman mati kepada kaum LGBT.
Kontroversi Gelar Sultan Brunei dari Oxford
Hampir 120 ribu orang menandatangani petisi meminta Oxford mencabut gelar untuk Sultan
Tanggal 3 April, Brunei menerapkan huku\man mati untuk kasus sodomi, perzinahan dan pemerkosaan?
Sultan di awal mei mengatakan hukuman mati tidak akan diberlakukan namun hukum syariah tetap berlaku
Kecaman atas rencana itu antara lain dimotori artis Elton John dan George Clooney. Hampir 120.000 orang menandatangani petisi online pada April lalu, menyerukan Universitas Oxford mencabut gelar sarjana hukum yang diberikan kepada Sultan Bolkiah pada 1993.
Petisi itu diajukan setelah Brunei berencana memberlakukan interpretasi ekstrim hukum syariah pada 3 April lalu, dengan menghukum mati pelaku sodomi, perzinahan dan pemerkosaan. Bentuk hukuman berupa dilempari baru sampai mati.
Dalam upaya meredam berbagai kecaman, Sultan Bolkiah awal bulan ini mengumumkan hukuman mati tersebut tidak akan diterapkan.
Menanggapi petisi ini, Universitas Oxford mengatakan pihaknya melakukan peninjauan ulasan dan menyurati Sultan Bolkiah pada 26 April, dan "memintai pandangannya" paling lambat 7 Juni 2019.
Sebuah pernyataan menyebutkan Sultan Bolkiah telah menjawab surat itu dengan keputusan untuk mengembalikan gelar kehormatan itu pada 6 Mei lalu.
Brunei bows to backlash over gay sex laws
Space to play or pause, M to mute, left and right arrows to seek, up and down arrows for volume.
Sementara itu, Universitas Oxford mengatakan telah meninjau kembali keputusan yang diambil pada 1993 tersebut.
Usulan pemberlakuan hukuman mati di Brunei yang dikecam PBB, mendorong selebriti dan kelompok HAM untuk memboikot hotel-hotel milik Sultan Bolkiah, seperti Dorchester di London dan Hotel Beverley Hills di Los Angeles.
Beberapa perusahaan multinasional juga melarang staf mereka menginap di hotel milik Sultan, sementara beberapa perusahaan travel berhenti mempromosikan Brunei sebagai tujuan wisata.
Sikap konservatif terhadap kaum LGBT masih berlaku umum di sebagian besar negara Asia, seperti Myanmar, Malaysia dan Singapura. Begitu pula di Indonesia dengan meningkatnya serangan terhadap kaum LGBT.
Brunei, merupakan negara bekas jajahan Inggris yang berpenduduk sekitar 400.000 jiwa, merupakan negara pertama di kawasan yang mengadopsi aspek pidana hukum syariah di tingkat nasional pada 2014.
Malinda Putri atau Linda, sosok yang disebut sebagai sahabat Vina, korban pembunuhan di Cirebon Sabtu malam 27 Agustus 2016, mengaku tidak bertemu korban selama 6 bulan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara soal polemik antara Kepolisian Republik Indonesia dengan Kejaksaan Agung. Menurut dia, sebaiknya langsung ditanyakan kepa
Pengguna Vivo tentunya sangat senang dengan kehadiran vivo terbaru, vivo Y28. Setelah memperkenalkan vivo Y100 5G dan 4G, vivo Y28, ponsel kelas pemula dengan harga terja
Ada sekitar 30 ribu Biksu atau Bikhhu menghadiri Sanghadana Waisak sebagai rangkaian Vesak Festival di Surabaya dan Jakarta. Acara itu digelar oleh YBA Indonesia.
Bermoduskan pengelolaan dana desa dan bantuan lainnya, Kades dan jajarannya diduga mem-fiktifkan dokumen yang ada. Sehingga muncul kerugian negara.....
Sosok Fuad Plered kembali menyita perhatian publik usai melontarkan pernyataan ingin melakukan sweeping habib di Indonesia. Ia bahkan kerap memberikan pernyataan yang ...