Logo ABC

Tidak Semua Mahasiswa Indonesia Mau Menetap di Australia

Indonesia merupakan satu di antara 10 negara pengirim mahasiswa internasional terbanyak di Australia.
Indonesia merupakan satu di antara 10 negara pengirim mahasiswa internasional terbanyak di Australia.
Sumber :
  • abc

Videografer lepas di sebuah perusahaan startup di Cranbourne, Victoria, Australia tersebut berpikir bahwa tinggal di Australia bukanlah tujuan akhirnya.

"Izin tinggal permanen di Australia memang seolah-olah bagaikan tiket emas menuju kehidupan lebih baik, tapi itu bukan panggilan saya," kata Asti.

Gabriel Astiti Asti mengatakan bahwa Australia seolah-olah menawarkan tiket emas untuk kehidupan yang lebih baik tapi itu bukan tujuannya.

"Yang pasti saya mau melihat diri saya berjuang di Indonesia dengan alasan yang baik."

Sementara itu, Adisa Manalu yang memiliki gelar Sarjana Seni (Komunikasi dan Media) Universitas Monash sempat tergoda dengan kesempatan tinggal di Australia dengan visa Warga Sementara.

Namun, melihat perkembangan industri kreatif di Indonesia, tanpa ragu ia memutuskan untuk meninggalkan Australia.

"Awalnya lumayan mau ambil visa Warga Sementara, tapi setelah melihat prospek di Indonesia dengan segala macam startups yang bertumbuh jadi mau pulang dan kerja di sana."

Adisa sadar bahwa akan ada proses adaptasi yang harus ia tempuh ketika kembali tinggal di kampung halaman.