Logo BBC

Orang Afrika di China Alami Diskriminasi di Tengah Wabah Corona

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"Beberapa bersembunyi," kata salah satu dari mereka lewat pesan media sosial.

Setiap orang Afrika dites

Awal April, muncul gosip daring bahwa dua orang Nigeria kabur sesudah dinyatakan positif Covid-19, yang berujung pada wilayah kota tempat tinggal orang Afrika ditutup. Media China melaporkan bahwa seorang pasien Nigeria menyerang seorang perawat China.

Saat itu komisi kesehatan mulai melakukan tes kepada orang-orang dari negara-negara Afrika.

Pihak berwenang mengatakan mereka telah mengetes setiap orang dari Afrika. Mereka menemukan ada 111 dari sekitar 4.500 orang Afrika di Guangzhou positif Covid-19.

"Mereka datang dengan ambulans dan tim medis dan membawa kami. Mereka cuma bilang ini hukum China dan ada perintah dari atas," kata Hao, pebisnis asal Pantai Gading.

Closed African restaurant is seen in Guangzhou, Guangdong province, China, 13 April 2020.
EPA
Usaha di Guangzhou, termasuk area yang populer di kalangan orang Afrika, ditutup karena takut virus corona.

Guangzhou adalah kota tempat berkumpulnya orang Afrika di China.

Diperkirakan ada ratusan ribu orang Afrika tinggal di Guangzhou. Kebanyakan mereka masuk ke China menggunakan visa jangka pendek untuk membeli berbagai barang dari pabrik di kota itu untuk dikirim ke negara mereka.

Jumlahnya diperkirakan mencapai 200.000 orang. Beberapa tinggal di sana jangka panjang, dan banyak juga yang masih tinggal di sana sekalipun visanya sudah daluwarsa.

`Orang Afrika akrab dengan orang lokal`