Logo BBC

Orang Afrika di China Alami Diskriminasi di Tengah Wabah Corona

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Lebih dari seminggu berjalan, mahasiswa Afrika masih tak bisa meninggalkan kawasan kampus. Mereka tak punya informasi kapan karantina terhadap mereka akan dicabut.

A woman passes by billboard in part of the town where most of the African people lives and works in Guangzhou, Guangdong province, China, 13 April 2020.
EPA
Daerah yang dikenal sebagai `Afrika kecil` di Guangzhou karena menjadi pusat populasi warga Afrika di kota tersebut.

Di Guangzhou, seorang mahasiswa asal Sierra Leone mengatakan, ia yakin mahasiswa asal Afrika memang didiskriminasi.

“Ini semua terjadi karena ada peningkatan kasus yang diimpor, dan mayoritas adalah warga China,” katanya.

“Hanya sedikit sekali orang Afrika."

Ia menerima surat dari kampus menyatakan setiap mahasiswa asal Afrika harus dites. Sekalipun sudah dites dua kali, ia masih dikarantina.

`Yang lain tak diperlakukan seperti ini`

“Sementara wabah ini terjadi, China memperlihatkan rasisme dan diskriminasi terhadap orang kulit hitam di Guangzhou,” katanya lagi.

"Saya kenal beberapa orang dari gereja yang sama dengan saya, mereka kulit putih dan bukan orang Afrika serta tak mengalami apa yang kami alami: harus tes beberapa kali dan masih dikarantina," katanya.

“Karantina ini seperti penahanan bagi orang kulit hitam."

Seorang pebisnis asal Nigeria yang berada dalam karantina mengatakan, “polisi yang memindahkan saya dari apartemen dan meninggalkan saya di pinggir jalan."