Ramadhan di Tengah Wabah Corona Bikin Masjid Sepi, Raja Salman Sedih

Raja Salman.
Sumber :

VIVA – Pemimpin tertinggi Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, mengatakan, seluruh umat manusia saat ini tengah menghadapi ujian yang berat dengan munculnya virus Corona pada bulan suci Ramadhan. Menurutnya, wabah COVID-19 menimbulkan rasa sedih bagi umat muslim karena tidak dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan seperti biasa.

Pemeriksaan Rutin, Raja Salman Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebab, kata Raja Salman, seluruh umat muslim dipastikan tidak dapat menggelar salat tarawih secara berjammah di masjid. Hal itu membuat seluruh masjid akan sepi dari jamaah yang biasanya selalu padat saat bulan suci Ramadhan.

"Saat Ramadhan dimulai, kita mengalami situasi yang berdampak besar pada seluruh umat manusia. Dunia sedang melalui bagian penting dalam sejarahnya," kata Raja Salman dalam sambutannya kepada umat muslim jelang bulan Ramadhan, Kamis 23 April 2020, dikutip dari Asharq Al-Awsat.

Ramadan, Bulan Menjaga Lisan

Namun, sesuai ajaran Sharia, Raja Salman menegaskan, bahwa tujuan yang termulia saat ini adalah menyelamatkan nyawa setiap manusia. Makanya, ia akan melanjutkan segala upaya agar wabah COVID-19 cepat berlalu.

Raja Salman pun berharap, bulan suci Ramadhan dapat membawa kesembuhan bagi pasien terinfeksi positif corona. Selain itu, Raja Salman juga meminta kepada semua pihak yang bertikai untuk segera berdamai di bulan yang penuh keberkahan ini.

Raja Salman Ucapkan Selamat ke Prabowo jadi Presiden Terpilih: Semoga Sukses

Selama Ramadhan, Arab Saudi akan menghapus lockdown dari pukul 09.00 pagi hingga pukul 17.00 sore. Restoran akan diizinkan beroperasi kembali, tapi hanya melayani pelanggan yang ingin membeli makanan untuk dibungkus dan layanan antar dari pukul 15.00 sore hingga pukul 03.00 pagi.

Sementara itu, hingga saat ini, total kasus wabah COVID-19 di Arab Saudi telah mencapai 13.930 kasus. Total pasien yang sembuh sebanyak 1.925 orang dan jumlah yang meninggal akibat wabah corona sebanyak 121 orang.

Baca Juga: Uni Eropa Tolak Akui Kedaulatan Israel Atas Tepi Barat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya