Logo ABC

China Paksa Warga Uighur Aborsi dan Sterilisasi

Peneliti mengatakan pembatasan kelahiran di Xinjiang membuat mereka yang ingin memilik anak merasa terteror.
Peneliti mengatakan pembatasan kelahiran di Xinjiang membuat mereka yang ingin memilik anak merasa terteror.
Sumber :
  • abc

"Ratusan ribu mungkin perkiraan yang sedikit, karena ada 15 juta warga keturunan minoritas di Xinjiang," kata peneliti asal Jerman Adrian Zenz, yang melakukan penelitian dan diterbitkan lembaga "James Foundation" di Washington, pekan ini.

People line up at a so-called vocational skills education centre, surrounded by a barbed wire fence, in Xinjiang. Tindakan seperti penahanan di penjara dan kamp, seperti di Artux ini menjadi hukuman karena memiliki anak terlalu banyak. (AP: Ng Han Guan)

Pemaksaan sterilisasi

Penggunaan alat KB, seperti IUD maupun sterilisasi, sebenarnya menurun secara nasional di China, namun di Xinjiang malah meningkat.

Usaha membatasi pertambahan penduduk didukung pula dengan adanya penahanan massal, yang keduanya digunakan sebagai ancaman dan hukuman bagi yang tidak mematuhi aturan.

"Pada dasarnya ini adalah penahanan sebuah kelompok etnik terbesar sejak Holocaust [penahanan yang dilakukan Jerman terhadap warga Yahudi semasa Perang Dunia kedua]," kata Zenz kepada ABC.

Menurut AP, memiliki terlalu banyak anak merupakan salah satu alasan warga Uighur dikirim ke pusat penahanan.