Logo ABC

KDRT Meningkat di Asia akibat Lockdown Termasuk di Indonesia

Sejumlah organisasi internasional khawatir dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 akan membuat kondisi perempuan dan anak-anak kembali buruk.
Sejumlah organisasi internasional khawatir dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 akan membuat kondisi perempuan dan anak-anak kembali buruk.
Sumber :
  • abc

Aturan pembatasan pergerakan warga, atau lockdown selama pandemi COVID-19 telah menyebabkan meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di Asia, menurut sebuah laporan baru.

Laporan Because We Matter yang dirilis oleh organisasi Plan International Australia dan Save the Children, menunjukkan adanya peningkatan pelecehan di dunia maya, di mana anak-anak lebih terpapar pada "cyberbullying", konten berbahaya, dan eksploitasi seksual selama masa lockdown atau pembatasan pergerakan.

Dampak ekonomi dari COVID-19 juga dikhawatirkan dapat mengarah pada peningkatan eksploitasi anak dan perkawinan anak, padahal selama beberapa tahun terakhir sudah mengalami kemajuan.

Ada kekhawatiran jika tekanan ekonomi selama pandemi virus corona membuat kawin paksa di kalangan anak-anak, seperti di Bangladesh, akan naik.

Save the Children: Tom Merilion

Kekerasan di rumah tangga juga dilaporkan meningkat saat pandemi virus corona, seperti yang ditemukan oleh Kelompok Perlindungan Anak di Kediri, Jawa Timur setelah mendapat banyak laporan dari warga.

"Saya telah menerima banyak keluhan dari anak perempuan, anak laki-laki, dan anak-anak muda tentang kesulitan mereka di rumah seperti stres, eksploitasi, kekerasan dalam rumah tangga, dan pernikahan anak," ujar Suci, ketua Kelompok Perlindungan Anak di Kediri, Indonesia, kepada penulis laporan tersebut.

"Ketimpangan yang kita lawan selama ini muncul kembali."