Logo DW

Profesor Indonesia Penyabet Gelar Dosen Terbaik di Universitas Jerman

privat
privat
Sumber :
  • dw

Pria yang menuntut ilmu dan bermukim di Jerman sejak tahun 2004 ini menceritakan ilmu dan pengalaman yang ia dapat selama belasan tahun di Jerman dalam hal tata kelola pendidikan, penelitian, dan inovasi, ingin ia kontribusikan untuk kemajuan Indonesia.

Ia mengatakan setiap tahunnya ia menghabiskan rata-rata dua bulan untuk tinggal dan beraktivitas di Indonesia, sebagai dosen tamu atau tenaga ahli, dan berbagi pengalaman yang ia dapat di Jerman, negara yang kualitas tata kelolanya diakui dunia. “Tapi saya melakukannya tanpa merepotkan pemerintah Indonesia. Kegiatan-kegiatan tersebut sering disponsori oleh pemerintah Jerman, yang mempunyai program untuk mendukung transfer ilmu pengetahuan dan teknologi “Made in Germany” ke negara-negara berkembang,” tutur Hendro.

Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Ahmad Saufi yang sudah lama mengenal Hendro Wicaksono menceritakan, Hendro adalah salah seorang diaspora Indonesia di Jerman yang aktif dalam seminar-seminar cendikiawan dunia. “Harapan saya semoga capaian Prof. Hendro ini dapat menginspirasi para pengajar dan peneliti di Indonesia agar mendarmabaktikan kepakarannya untuk kemajuan bangsa Indonesia.”

Dosen yang punya banyak hobi

Bukan Hendro Wicaksono jika tidak kelebihan energi. Ia dikenal sebagai dosen yang punya segudang hobi. Di antaranya, travel, fotografi, memasak, olahraga terutama bersepeda dan tenis meja, serta tidak ketinggalan, juga bermain musik.

"Biasanya saya menyempatkan diri untuk mengambil cuti beberapa hari setelah perjalanan dinas atau seminar ke luar negeri untuk melakukan tur semi-backpacking. Tempat-tempat yang pernah dikunjungi untuk semi-backpacking ini adalah daerah timur Kanada (Niagara, Hamilton, Toronto, Ottawa, Montreal), Andalusia (Spanyol), Italia selatan, Skotlandia, dan Turki, “ kata Hendro.

Dalam perjalanan-perjalanan tersebut Hendro juga menyempatkan diri untuk menyalurkan hobi fotografi dan memahami sejarah dan kondisi sosial-budaya setempat.