Logo BBC

COVID-19: Belajar dari Vaksinasi Massal Flu Babi yang Gagal Tahun 1976

Getty Images via BBC Indonesia
Getty Images via BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Kasus itu dimulai di pangkalan pelatihan Angkatan Darat AS di New Jersey.

Pada bulan Februari 1976, beberapa tentara di Fort Dix jatuh sakit karena flu babi yang sebelumnya tidak dikenal. Tidak ada yang bersentuhan dengan babi, jadi ada asumsi bahwa penularan antar manusia sudah terjadi.

Pengujian mengungkapkan bahwa virus itu telah menyebar ke lebih dari 200 orang.

Pandemi tahun 1957 dan 1968 masih segar dalam ingatan, dan ada ketakutan bahwa pandemi influenza serupa tahun 1918, yang telah menewaskan puluhan juta orang, akan terjadi.

Penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa orang di bawah usia 50 tahun tidak memiliki antibodi terhadap jenis virus baru ini.

Keputusan mendesak dibutuhkan.

Pejabat kesehatan masyarakat menyadari mereka mungkin memproduksi vaksin dan mendistribusikannya kepada publik pada akhir tahun jika mereka bertindak cepat.

Industri farmasi baru saja menyelesaikan pembuatan vaksin untuk penyakit flu biasa.

Mereka juga memiliki keunggulan: ayam jantan.

Saat itu, vaksin influenza diproduksi di telur ayam yang telah dibuahi. Ayam jantan musim itu akan disembelih, jadi keputusan yang lambat akan menambah penundaan beberapa bulan untuk pembuatan vaksin.

Pada bulan Maret, Presiden Ford mengumumkan program senilai US$137 juta pada 1976 untuk memproduksi vaksin pada musim gugur.

"Tujuannya adalah untuk mengimunisasi setiap pria, perempuan, dan anak-anak di AS, dan dengan demikian merupakan program imunisasi terbesar dan paling ambisius yang pernah dilakukan di Amerika Serikat," tulis Imperato dalam makalah tahun 2015 yang merefleksikan peristiwa tersebut.

Dengan melihat ke belakang, mudah untuk melihat bahwa ketakutan itu tidak berdasar.

Jenis flu babi yang terlihat di Fort Dix tidak berbahaya, dan pandemi tak terjadi.

Belakangan, para peneliti menemukan bahwa jenis flu babi yang jinak telah menyebar di populasi AS jauh sebelum yang satu itu diidentifikasi di pangkalan militer.

Dan para ilmuwan yang takut akan flu Spanyol terulang lagi tidak tahu bahwa influenza 1918 dihasilkan oleh unggas, bukan babi.

Para peneliti pada saat itu juga menderita suatu bentuk bias: berdasarkan pengalaman dari tahun 1950-an dan 60-an, mereka berasumsi pandemi influenza besar terjadi dalam siklus 11 tahun, padahal sebenarnya pandemi terjadi secara tidak beraturan.

vaksin
Getty Images
Ketakutan atas pandemi dimulai dari wabah flu babi di pangkalan militer Fort Dix.

Jadi, seperti yang terjadi sepanjang pandemi Covid-19 pada 2020, para ilmuwan hanya dapat memberikan saran terbaik berdasarkan pengetahuan yang tidak lengkap.

Banyak pejabat kesehatan masyarakat yang skeptis dan tidak yakin juga, termasuk Imperato di New York.

"Saya pikir kami semua setuju bahwa ya, itu mungkin tidak mungkin, tetapi kami tidak dapat sepenuhnya yakin," kenangnya.