Logo BBC

COVID-19: Belajar dari Vaksinasi Massal Flu Babi yang Gagal Tahun 1976

Getty Images via BBC Indonesia
Getty Images via BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Ilmuwan, bagaimanapun, adalah manusia juga.

Saat ini, mudah untuk melihat celah dalam bukti ilmiah tahun 1976, seperti keyakinan bahwa virus tersebut mencerminkan wabah tahun 1918 atau bahwa pandemi akan terjadi.

Tetapi para ilmuwan pada masa itu tidak dapat melihatnya dan karena dihadapkan pada ketidakpastian, mereka akhirnya membuat kesimpulan yang dipengaruhi oleh keyakinan, naluri atau ketakutan.

Hal yang sama terjadi juga hari ini.

Ilmu tentang virus di tahun 2020 mungkin jauh lebih canggih, namun ilmu tentang Sars-Cov-2, virus penyebab penyakit Covid-19, masih belum lengkap.

Menurut Fineberg, kasus flu babi ditandai dengan sikap "terlalu percaya diri atas teori yang berasal dari sedikit bukti".

Ada juga semacam efek "pahlawan" yang berperan, kata Fineberg, akibat ketakutan akan bencana sehingga menyebabkan langkah yang agresif.

Jadi, ketika politisi di masa kini berbicara tentang "sains" seolah-olah itu adalah kumpulan pengetahuan yang lengkap, sebuah panduan terkait apa yang harus dilakukan, itu mengabaikan ketidakpastian dan fakta bahwa sains adalah hasil upaya manusia.

Adapun Imperato, mengingat hari dia divaksinasi dengan kekacauan yang menyusulnya, khawatir dengan apa yang akan terjadi di tahun 2020.

"Saya benar-benar melihat pola komentar yang sama tentang vaksin Covid-19 dan uji cobanya," katanya.

Ia yakin, tidak ada alasan mengapa upaya vaksinasi massal tidak dapat diluncurkan dengan cepat, tetapi ia khawatir tentang reaksi media yang akan timbul.

"Ada begitu banyak pembicara, di televisi dan di media sosial, mengomentari setiap aspek pandemi ini," katanya.

"Kredensial mereka tidak cocok dengan apa yang mereka komentari. Saya menyebut mereka sebagai penyusup."

Kasus flu babi tahun 1976 memberi banyak pelajaran untuk hari ini, kata Imperato, dan ada kebijaksanaan dalam pepatah yang mengatakan bahwa mereka yang mengabaikan pelajaran sejarah ditakdirkan untuk mengulanginya.

Namun, sepanjang kariernya dia tetap menjadi orang yang mengadvokasi manfaat vaksin untuk menyelamatkan nyawa.

"Anda tahu, semua yang terjadi saat saya mendapat vaksinasi, itu tidak menghalangi saya [mendukung manfaat vaksin]. "

* Richard Fisher adalah jurnalis senior untuk BBC Future, dan ikuti akun Twitternya di @rifish

Anda bisa membaca versi bahasa Inggris dari artikel ini, The fiasco of the 1976 `swine flu affair` di laman BBC Future.