Logo DW

Ketatnya Hitung Suara Pemilu AS Bikin Bursa Saham Menahan Napas

Kai Pfaffenbach/Reuters
Kai Pfaffenbach/Reuters
Sumber :
  • dw

Di Tokyo, indeks Nikkei sebelumnya menguat 1,7 persen menjadi 23.695 poin, menjadikannya naik ke level tertinggi sejak Februari. Investor awalnya berharap kepada penantang dari Partai Demokrat AS Joe Biden dan berharap paket stimulus yang besar. Tetapi kekhawatiran yang kemudian dipicu kontroversi hasil pemilu membatasi laju kenaikan.

Sementara di Shanghai, Cina, pasar saham sedikit menguat. Indeks perusahaan terpenting di Shanghai dan Shenzhen naik 0,8 persen. Indeks MSCI untuk saham Asia di luar Jepang juga naik 0,9 persen.

"Kita harus bisa bekerja sama dengan setiap presiden"

Bagi Marcel Fratzscher, kepala Institut Penelitian Ekonomi Jerman (DIW), tidak ada "perbedaan yang sangat mendasar terkait siapa yang akan menjadi pemenang. Keduanya sangat fokus pada penguatan pasar domestik dalam beberapa tahun mendatang," ujar Fratzscher dalam sebuah wawancara dengan DW. Namun bagi Jerman, ada "banyak yang dipertaruhkan karena ekonomi kita sangat bergantung pada ekspor."

Anton Börner, kepala asosiasi perdagangan luar negeri BGA, juga berpendapat serupa. AS adalah pasar penjualan terpenting di Jerman. "Kita harus bisa bekerja sama dengan setiap presiden. Sangat penting bagi Eropa untuk merumuskan dengan jelas kepentingan ekonomi dan politiknya dan ingin menegakkannya. Jerman dan Prancis harus mengemban tugas kepemimpinan ini bersama-sama."

Christoph Schmidt, Presiden RWI - Leibniz Institute for Economic Research dan salah satu ekonom paling terkenal di Jerman mengatakan bahwa sasil pemilu AS masih tidak jelas dan hasil akhirnya mungkin akan datang dalam waktu yang lama.

Karena itu, AS akan menghadapi minggu-minggu yang sulit dan mungkin bahkan berbulan-bulan ke depan. Bagi mitra dagang AS seperti Jerman, ini adalah "situasi sulit yang ditandai dengan ketidakpastian yang besar. Karenanya, para pelaku ekonomi akan sangat berhati-hati, menunggu dan melihat bagaimana perkembangan situasi," kata Schmidt.