Logo BBC

Bocah yang Dipaksa ISIS Ancam Donald Trump Lega Kembali ke AS

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Pada April 2015, keluarga yang tampak seperti keluarga Amerika pada umumnya itu, menyeberang ke wilayah ISIS dari provinsi perbatasan Turki, Sanliurfa.

"Kami berlari melintasi wilayah yang sangat gelap. Saat itu malam hari, ada banyak titik-titik dengan kawat berduri. Tidak banyak yang terpikirkan saat itu kecuali, `Aku harus lari`," kata Matthew saat menceritakan cobaan yang dihadapinya itu untuk pertama kalinya kepada acara Panorama di BBC dan Frontline, sebuah acara yang ditayangkan PBS-lembaga penyiaran publik AS.

Di kota yang diklaim ISIS sebagai ibu kotanya, Raqqa, ayah tiri Matthew, Elhassani, dikirim untuk pelatihan militer dan menjadi penembak jitu ISIS.

Matthew yang saat itu baru berusia 8 tahun berusaha sebisanya untuk beradaptasi dengan rumah barunya.

"Saat kami pertama kali di Raqqa, kami berada di bagian perkotaan. Cukup berisik, biasanya dari suara tembakan," katanya. "Kadang-kadang ada ledakan tidak beraturan, terdengar seperti jauh sekali. Jadi kita tidak perlu terlalu khawatir."

Namun pada awal 2017, ibunda Matthew mengirim email kepada saudara perempuannya di AS dan meminta uang untuk membantu keluarganya melarikan diri, sambil melampirkan video Matthew yang sangat mengganggu.

Di dalam satu video, Elhassani memaksa Matthew untuk memasang sabuk bom bunuh diri. Atas perintah ayah tirinya itu, Matthew memainkan peran bagaimana ia akan menyambut otoritas Amerika yang akan menyelamatkannya, tetapi kemudian membunuh mereka dengan meledakkan bom.