Logo BBC

Bocah yang Dipaksa ISIS Ancam Donald Trump Lega Kembali ke AS

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Dalam video lain, Matthew terlihat membongkar senjata AK-47 yang berisi amunisi setelah ditantang oleh ayah tirinya untuk melakukannya dalam waktu kurang dari satu menit.

Ketika koalisi yang dipimpin AS meningkatkan serangan udaranya di Raqqa, sebuah bom menghantam rumah tetangga mereka yang runtuh ke rumah keluarga itu, Matthew harus mencari jalan keluar sendiri di tengah puing-puing dan debu.

Pada Agustus 2017, Raqqa akhirnya hancur, tetapi kelompok ISIS masih memprediksi kemenangan pihaknya dan memaksa Matthew untuk menyampaikan pesan pembangkangan. Kelompok itu merilis video Matthew, yang saat itu berusia 10 tahun, untuk mengancam presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Pesan saya kepada Trump, boneka yang dikontrol orang-orang Yahudi: Allah telah menjanjikan kemenangan kepada kami dan dia menjanjikan Anda kekalahan," kata Matthew, menuturkan kalimat yang telah ia hafalkan. "Pertempuran ini tidak akan berakhir di Raqqa atau Mosul. Ini akan berakhir di tanahmu. Jadi bersiaplah, karena pertempuran baru saja dimulai."

Dalam wawancaranya, Matthew mengatakan ia tidak diberi pilihan selain mengambil bagian dalam video tersebut, akibat luapan amarah ayah tirinya. "Dia mulai kehilangan akal sehat, seperti tidak stabil secara mental, sangat tidak stabil secara mental," katanya.

Tak lama kemudian, Elhassani meninggal dalam kejadian yang diduga merupakan serangan pesawat tak berawak.

"Saya senang karena saya tidak menyukai ayah tiri saya," kata Matthew. "Saya pikir seharusnya tidak begitu, aku senang karena seseorang meninggal. Tapi kami semua menangis karena gembira."