Logo BBC

Ratusan Akun Palsu Bahasa Belanda Tiba-tiba Dukung Otsus Papua

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Ketua MRP, Timotius Murib, menganggap kampanye itu sebagai bentuk provokasi.

"Hal-hal begini, saya pikir itu provokasi untuk memperpanjang penderitaan rakyat, khususnya orang asli Papua di tanah Papua," ujarnya.

Sementara itu, serangkaian demonstrasi menentang otsus yang disebut "jiid II" berlangsung di sejumlah daerah, seperti Papua, Manado, dan Jakarta beberapa bulan belakangan ini.

Namun, pada bulan Oktober lalu, Menko Polhukam Mahfud Md mengklaim bahwa setelah membahas soal otsus dengan tokoh-tokoh Papua, "lebih dari 90% rakyat Papua tidak mempersoalkan otsus."

"Itu kan yang ngomong-ngomong `hentikan otsus, tidak usah diperpanjang` hanya orang-orang tertentu saja dan medsos tertentu saja, lalu dipantulkan ke luar negeri, dikirim lagi ke sini.

"Tapi kan kita orang Indonesia, jadi kita ke dalam hampir tidak ada yang menolak itu, otsus itu, kecuali orang yang lari-lari saja pada umumnya," kata Mahfud dalam konferensi pers yang digelar secara virtual.

Bagaimana cara mengetahui keaslian suatu foto?

Peneliti dari lembaga 3DUniversum, Dr Sezer Karaoglu, menganalisis foto-foto itu dengan algoritma kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan timnya.

Dengan AI yang didesain untuk menemukan keganjilan-keganjilan pada gambar, mereka menemukan gambar-gambar palsu yang dibuat dengan metode deepfake, katanya.

"Salah satu cara untuk mendeteksi gambar profil palsu adalah dengan menggunakan software pendeteksi otomatis. Cara lain adalah dengan melihat foto-foto ini dengan lebih cermat.

"Meskipun foto-foto profil palsu ini terlihat realistis, mereka masih memiliki keganjilan tertentu," ujarnya.

Ia menjelaskan algoritma deepfake biasanya mempelajari ribuan gambar orang dan dapat menghasilkan jutaan wajah yang seakan realistis.

Dalam riset yang dipublikasikan Nieuwscheckers, diketahui bahwa sejumlah foto orang-orang palsu itu berasal dari website This Person Does Not Exist yang menyediakan foto-foto orang yang dihasilkan dari metode generative adversarial networks (GAN).

"Masalah terjadi ketika ada ketidakteraturan pada gambar (misalnya rambut, latar belakang, pakaian, aksesoris). Di semua gambar tersebut, ada keunikan pada latar belakang, pakaian dan rambut," ujar Sezer Karaoglu.

"Tidak mungkin atau belum mungkin untuk menetapkan kesamaan dan parameter-parameter yang berubah di antara item-item ini dalam gambar," ujarnya.