Logo DW

Vaksinasi terhadap Lansia atau Influencer, Mana Lebih Penting?

Rafael Henrique/SOPA/ZUMA/picture alliance
Rafael Henrique/SOPA/ZUMA/picture alliance
Sumber :
  • dw

"Memang ini tidak terlalu lazim ya. Strategi secara umum itu kita tentu akan memprioritaskan sebagaimana yang terjadi di negara lain. Pesan yang ingin saya ingatkan kepada pemerintah adalah setiap pemilihan kebijakan, strategi, dan tindakan dalam situasi pandemi ini harus berbasis science. It's a must. Termasuk memilih influencer,” ucapnya.

Dicky menjelaskan riset terbaru menyebutkan dua profesi yang memiliki dampak positif besar dalam kaitan vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari public campaign, mereka adalah politisi dan ahli kesehatan yang berpengaruh.

"Termasuk pemerintah Australia, (segala kebijakan yang diambil) berdasarkan pada riset ini. Mereka tidak mau pakai influencer artis atau segala macam, karena riset itu juga mengatakan bisa kontra produktif. Dalam kesehariannya, banyak artis yang tidak memahami kaitan pandemi dengan upaya 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas),” papar Dicky.

Strategi komunikasi yang salah?

Pemerintah Indonesia sejatinya berharap, influencer mampu menarik perhatian masyarakat ,agar bersedia menjalani vaksinasi COVID-19. Namun adanya "insiden" yang dilakukan seorang influencer ”pilihan”, dengan melakukan aktivitas yang tidak menerapkan protokol kesehatan setelah menerima vaksin, justru memicu permasalahan baru.

Dokter spesialis alergi dan imunologi, Prof Iris menolak untuk berkomentar banyak terkait hal itu. Namun sangat menyayangkan kejadian tersebut. Ia menegaskan sikap disiplin sudah sepatutnya muncul di setiap diri warga terlepas dari status sosial mereka.

”Saya mengimbau masyarakat lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan mengingat pandemi sudah berlangsung hampir satu tahun akan tetapi selama delapan bulan terakhir justru kasus terus mengalami peningkatan tajam. Vaksin bukan akhir dari segalanya. Meski sudah disuntik vaksin, apabila tidak menerapkan protokol kesehatan maka ada kemungkinan tetap akan tertular,” jelasnya.