Logo BBC

Cerita Perempuan 19 Tahun Alami Menopause Dini

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Kondisi ini membuat saya merasa sangat tua," kata Eimi Quinn.

"Saya tahu itu hal yang mengerikan untuk dikatakan dan saya tidak ingin mempermalukan orang yang sudah menopause dan lebih tua dari saya, tetapi rasanya seperti dirampok."

Usia rata-rata perempuan untuk mulai menopause di Inggris adalah 51 tahun, tetapi sekitar satu dari 100 perempuan mulai menopause sebelum 40 tahun.

Dalam beberapa kasus luar biasa beberapa perempuan menjadi menopause di usia 30-an, atau bahkan lebih muda.

Eimi Quinn salah satunya.

Ketika berusia 19 tahun, dia menderita kanker ovarium dan pada saat didiagnosis, kanker itu telah menyebar dengan cepat.

Dia harus menjalani operasi besar untuk mengangkat indung telurnya, serta menjalani kemoterapi.

"Saya tidak berpikir akan selamat. Jadi saya sebenarnya sangat, sangat beruntung," kata Eimi kepada Radio 1 Newsbeat.

Operasi menyebabkannya mengalami menopause dini, yang memicu sejumlah gejala.

 

Split screen picture showing Eimi before and after her weight loss
Éimi Quinn
Berat badan Éimi naik dan turun selama perawatan

 

Tidak seperti kebanyakan perempuan yang perlahan-lahan mengalami gejala, Eimi dengan cepat mengalami menopause dan menggambarkannya sebagai "lompatan terburuk yang pernah ada".

"Anda berkeringat di malam hari, menderita gangguan gusi, kulit gatal, dan merasa lelah sepanjang waktu. Rasanya benar-benar cemas. Anda tidak dapat mengingat apa pun. Anda tak bisa menahan buang air kecil, berat badan Anda bertambah. Daftar gejala ini terus berlanjut, " dia berkata.

Eimi, yang sekarang berusia 28 tahun dan bekerja sebagai aktor, mengatakan tidak menyadari bahwa indung telurnya akan diangkat dan mengatakan bahwa rasanya "hancur" ketika mengetahui bahwa dia tidak akan dapat memiliki anak.


Apakah yang dimaksud dengan menopause?

 

  • Menopause adalah tahapan biologis kehidupan perempuan ketika menstruasi berhenti
  • Menstruasi dapat menjadi lebih jarang dalam beberapa bulan atau tahun sebelum berhenti
  • Gejala lain adalah hot flushes, sulit konsentrasi, sakit kepala, kecemasan, penurunan dorongan seks dan sulit tidur
  • Menopause biasanya terjadi pada usia 45 dan 55
  • Perempuan yang mengalami menopause dini menderita lebih banyak kehilangan dan patah tulang, serta lebih berkemungkinan terkena serangan jantung dan tekanan darah tinggi - karena kehilangan oestrogen

 

Sumber: NHS UK


Semua ini terjadi ketika Eimi sedang belajar untuk meraih gelar dalam studi bisnis - dan kemudian, studi teater - di Universitas Glasgow.

"Untuk waktu yang lama, saya tidak menyadari saya begitu cemas, kesal, dan sedih karena saya berduka atas sesuatu yang seharusnya saya miliki," katanya.

"Kita menganggap kesedihan itu terkait masa lalu. Tapi sebenarnya, saya berduka karena saya tidak bisa memiliki anak. Saya berduka karena saya tidak bisa mengalami apa yang dialami teman-teman saya dan tidak ada yang mengerti apa yang saya alami."

 

Eimi with her best friends Susan and Kathleen
Eimi Quinn
Eimi mengatakan sahabatnya Susan dan Kathleen membantunya melewati saat-saat sulit

 

Menopause dini juga memengaruhi kehidupan kencan Eimi - satu kencannya dirusak oleh hot flush, yakni ia merasa panas di sekujur tubuh, gejala umum pada menopause.

"Di sebuah restoran di Glasgow, saya mulai terlihat berkeringat dan saya bisa melihat laki-laki itu melihat saya seperti saya adalah orang gila," katanya.

"Saya sedang makan pizza, bukan enchilada, jadi itu tidak masuk akal. Saya berkata: `Permisi, saya akan ke kamar mandi,` lalu saya kabur."

Dia sekarang dalam hubungan yang bahagia, tetapi mengatakan berkencan setelah menopause dini sangat sulit.

"Bahkan setelah Anda melewati rintangan kencan pertama, yang tak berujung Anda melarikan diri, Anda harus memberi tahu mereka: `Saya adalah seorang perempuan 80 tahun dalam tubuh berusia 18 tahun`

 

Eimi and her boyfriend Kieran
Eimi Quinn
Eimi dan pacarnya, Kieran

 

Meskipun dia bisa menertawakan beberapa kenangan, ada saat yang lebih gelap ketika menopause mengganggu kesehatan mentalnya.

"Saya sampai pada titik di mana saya sangat sedih," katanya.

"Saya berada di ruang kuliah dan saya tidak bisa berkonsentrasi pada apa pun. Dosen memberi tahu kami banyak hal dan saya tidak dapat mencernanya. Saya merasa sangat bodoh."

Gangguan ingatan yang dialami Eimi dan rasa tidak berdaya membuatnya merasa ingin bunuh diri.

"Itu membuat saya merasa sangat bersalah karena [dokter] baru saja menyelamatkan hidup saya dari kanker," katanya.

"Tapi sekarang saya lebih tua, saya bisa melihat ke belakang dan merasa Anda tidak harus selalu menjadi super berani."

Salah satu cara untuk meredakan gejala menopause adalah dengan terapi hormon (hormone replacement therapy/HRT).

Tetapi Eimi tidak mendapatkan pengobatan untuk gejalanya.

Dokter memperingatkannya bahwa estrogen dalam HRT dapat mengembalikan kankernya.

HRT tidak bekerja untuk semua orang dan ada efek sampingnya.

Namun, Éimi berharap dia bisa meminumnya karena itu dapat melindungi dari diabetes, penyakit jantung, Parkinson dan osteoporosis, yang turun-temurun dalam keluarganya.

Dalam kasusnya yang kompleks, dokter mengatakan kepada Éimi bahwa tidak dapat menjalani HRT berarti dia "lebih mungkin meninggal lebih awal".

 

Eimi hugging her grandma on a hospital bed
Eimi Quinn
Eimi dan neneknya selama kemoterapi

 

Meskipun demikian, pandangan Eimi tentang kehidupan tetap positif.

Dia sudah bebas dari kanker selama sembilan tahun dan berharap dokter dapat mempertimbangkan kembali untuk mengizinkannya menerima estrogen di masa depan.

Dia juga ingin memberikan kata terakhir bagi pasangan kencan yang pernah ditinggalkannya di restoran: "Saya sangat berharap dia membaca ini dan tidak menunggu saya keluar dari toilet restoran itu."

Ikuti Newsbeat di Instagram, Facebook, Twitterdan YouTube.