Logo BBC

Kisah 9 Perempuan yang Selamat dari Tahanan Nazi

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Bibi buyut Gwen Strauss mengungkap bahwa dia dulu memimpin kelompok perlawanan perempuan untuk melarikan diri dari ancaman kematian Nazi pada tahun 1945.

Sejak saat itu Gwen ingin mengetahui lebih banyak tentang kelompok yang terdiri dari sembilan perempuan tersebut.

Dia lalu menelusuri jejak langkah para perempuan itu dan berjuang agar keberanian para pendahulunya itu diakui publik.

Gwen Strauss kala itu sedang menikmati makan siang yang santai bersama bibi buyutnya yang berusia 83 tahun, Helene Podliasky.

Helene berstatus sebagai warga negara Prancis sedangkan Gwen merupakan penulis berpaspor Amerika yang tinggal di Prancis.

Pada momen tahun 2002 itu, percakapan mereka beralih ke masa lalu Helene.

Gwen tahu bibi buyutnya pernah bergabung dalam gerakan Perlawanan di Prancis selama Perang Dunia Kedua. Meski begitu, dia tidak tahu apa-apa tentang kehidupan Helene pada masa itu.

Helene lantas menceritakan kisahnya ditangkap oleh Gestapo, disiksa dan dideportasi ke Jerman dan ditahan di kamp konsentrasi.

Saat pasukan sekutu kala itu mulai mendekat ke Jerman, Helene dan seluruh penghuni kamp dievakuasi. Mereka dipaksa berjalan kaki dalam ancaman kematian Nazi.

"Kemudian saya kabur bersama sekelompok wanita," ujar Helene. Gwen tercengang mendengarnya.

"Saat mengungkap cerita itu, dia berada dalam fase akhir hidupnya. Saya pikir dia siap untuk membicarakannya," kata Gwen.

"Seperti banyak penyintas yang memilih diam selama bertahun-tahun, mereka sering tidak membicarakan kisah itu dengan keluarga dekat mereka.

"Mereka memilih menceritakannya pada orang yang agak jauh dari keluarga," tutur Gwen.

Helene Podliasky baru berusia 24 tahun ketika dia ditangkap karena bekerja sebagai agen penghubung untuk kelompok Perlawanan di timur laut Prancis.

Dia saat itu menggunakan nama palsunya Christine. Helene menguasai lima bahasa termasuk Jerman. Dia merupakan insinyur yang sangat mumpuni.