Gempa Afghanistan: Tangisan di Mana-mana, India Kirim Bantuan

Evakuasi di daerah gempa di Provinsi Paktika, Afghanistan
Sumber :
  • Bakhtar State News Agency via AP

VIVA – Wajah Bibi Hawa terdistorsi oleh air mata saat dia mencoba untuk memahami kesulitannya dari ranjang rumah sakit di Sharan, ibu kota provinsi Paktika, Afghanistan. Setidaknya selusin anggota keluarganya masuk ke dalam korban 1.000 yang tewas akibat gempa bumi dahsyat yang melanda wilayah itu pada Rabu pagi, 22 Juni 2022.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

"Ke mana saya akan pergi, ke mana saya akan pergi?"  tanya wanita berusia 55 tahun itu berulang kali, dikutip dari NDTV, Kamis 23 Juni 2022.

Jumlah korban jiwa akibat gempa Afghanistan melonjak lebih dari 1.000 orang.

Photo :
  • Bakhtar News Agency via AP
Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Ketika seorang perawat mencoba menenangkannya, dan berbicara dengannya dengan lembut dan membelai dahinya, wanita bernama hawa itu menghela napas.

"Hatiku lemah," ujarnya.

Gempa di Taiwan, 18 Orang Masih Hilang

Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter telah melanda wilayah timur yang dipadati dengan batu dan miskin, di mana orang-orang telah menjalani kehidupan yang cukup morat marit dan menjadi lebih buruk sejak pengambilalihan Taliban pada Agustus lalu.

Bencana tersebut menimbulkan tantangan besar bagi kelompok Islam garis keras (Taliban), yang sebagian besar telah mengisolasi negara itu sebagai akibat dari kebijakan garis keras mereka. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam perkiraan awal mengatakan lebih dari 2.000 rumah hancur di wilayah itu, di mana rata-rata setiap keluarga memiliki hingga 20 anggota.

Di ruangan tempat Bibi dirawat, selusin wanita lain berbaring di tempat tidur, banyak yang tertidur, dan beberapa bersembunyi di bawah selimut, yang lainnya terhubung ke cairan vital karena kondisi yang serius. Shahmira, korban yang tidak terluka dalam insiden itu, tetapi cucunya yang berusia satu tahun terbaring di pangkuannya, sebuah balutan besar menutupi pelipisnya menjelaskan keadaan pada saat gempa terjadi.

Di ranjang berikutnya, menantu perempuannya tertidur karena luka-lukanya, sementara seorang putranya dirawat di bangsal yang berbeda. "Kami sedang tidur ketika kami mendengar suara keras," katanya.

"Saya berteriak. Saya pikir keluarga saya terkubur di bawah reruntuhan dan saya adalah satu-satunya yang masih hidup."

Tangisan di mana-mana, di bangsal yang berdekatan, selusin pria juga pulih di tempat tidur. Seorang ayah menggendong putranya di pangkuannya, anak laki-laki yang mengenakan celana berwarna mustard, satu kakinya digips.

Gempa mengguncang Afghanistan, 2022

Photo :
  • Abdul Raziq Saddiqi

Di dekatnya, anak lain berbaring di bawah selimut biru. Lengan kirinya juga digips, sementara di dahinya dibalut perban putih bertuliskan 'darurat' yang ditulis dengan spidol hitam.

"Itu adalah situasi yang mengerikan," kenang Arup Khan, salah satu korban yang berbicara tentang saat-saat setelah gempa.

"Ada tangisan di mana-mana. Anak-anak dan keluarga saya berada di bawah lumpur."

Mohammad Yahya Wiar selaku direktur Rumah Sakit Sharan, mengatakan mereka telah melakukan yang terbaik untuk merawat semua orang.

"Ketika yang terluka tiba, mereka menangis, dan kami juga menangis," katanya.

"Negara kita miskin dan kekurangan sumber daya. Ini adalah krisis kemanusiaan. Ini seperti tsunami."

Meski demikian, penduduk setempat berkumpul untuk membantu. Di depan rumah sakit, seratus orang menunggu dengan sabar.

"Mereka datang untuk mendonorkan darah, sekitar 300 orang telah memberikannya sejak pagi ini," jelas seorang pejuang Taliban.

India kirim bantuan 

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mengatakan pada Rabu 22 Juni 2022, bahwa India siap untuk menyediakan semua bahan bantuan bencana secepat mungkin. Melansir dari NDTV, Kamis 23 Juni 2022, India menyatakan bahwa mereka berdiri di samping rakyat Afghanistan.

"Sangat sedih mendengar berita gempa bumi dahsyat di Afghanistan hari ini. Belasungkawa terdalam saya atas hilangnya nyawa yang berharga," katanya dalam sebuah tweet di media sosial (medsos) Twitter miliknya.

'India mendukung rakyat Afghanistan di masa-masa sulit mereka dan siap memberikan semua bahan bantuan bencana secepat mungkin,'' kata PM Modi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya