Israel Perintahkan Semua Warga Sipil Tinggalkan Gaza Dalam 24 Jam

Konvoi tank Israel di perbatasan Gaza di Israel Selatan
Sumber :
  • AP Photo/Ohad Zwigenberg

Gaza – Militer Israel, pada Jumat 13 Oktober 2023, menyerukan semua warga sipil Kota Gaza – lebih dari 1 juta orang – untuk mengungsi ke selatan dalam waktu 24 jam, menjelang invasi darat yang diperkirakan akan terjadi. Militer Israel telah mengumpulkan tank-tank di dekat Jalur Gaza untuk melancarkan agresi darat. 

“Sekarang adalah waktunya untuk berperang,” Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan, pada hari Kamis, ketika pesawat tempur Israel terus menggempur Gaza sebagai pembalasan atas serangan paling mematikan, yang dilakukan oleh militan Palestina dalam sejarahnya.

Militer Israel mengatakan mereka akan beroperasi “secara signifikan” di Kota Gaza dalam beberapa hari mendatang, dan warga sipil hanya dapat kembali ketika ada pengumuman lain.

Senator AS Beri Pujian ke MBS: Visi Arab Saudi 2030 Akan Mengubah Timur Tengah

Serangan udara milter Israel menghancurkan komplek perumahan di Gaza Tengah

Photo :
  • Quds

PBB mengatakan relokasi tersebut akan berdampak pada sekitar 1,1 juta orang atau hampir setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza. Ia menambahkan bahwa perpindahan seperti itu tidak mungkin terjadi “tanpa konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan”.

Kemlu RI Buka Suara Terkait Penjarahan Bantuan Kemanusiaan oleh Warga Yahudi Israel

“Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tegas meminta agar perintah tersebut, jika memang benar, dibatalkan, untuk menghindari hal yang dapat mengubah situasi yang sudah menjadi tragedi menjadi bencana,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah pernyataan melansir Channel News Asia.

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menggambarkan tanggapan PBB terhadap peringatan dini Israel kepada warga Gaza sebagai tindakan yang “memalukan”.

Sementara itu, seorang pejabat Hamas mengatakan peringatan relokasi Gaza adalah “propaganda palsu” dan mendesak warga untuk tidak tertipu. 

Israel telah mengepung Gaza, dan berjanji untuk memusnahkan kelompok militan Hamas yang telah menyerang sejak Sabtu. Namun invasi darat ke Gaza menimbulkan risiko serius karena Hamas menyandera sejumlah sandera dalam pertempuran tersebut.

Lembaga penyiaran publik Kan mengatakan, jumlah korban tewas di Israel telah meningkat menjadi lebih dari 1.300 orang. Pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 1.500 warga Palestina telah terbunuh.

Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza.

Photo :
  • Anadolu.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bahan bakar yang menggerakkan generator darurat di rumah sakit di Gaza akan habis dalam beberapa jam dan Program Pangan Dunia PBB (WFP) memperingatkan bahwa persediaan makanan dan air bersih hampir habis.

“Penderitaan manusia yang disebabkan oleh eskalasi ini sangat menjijikkan, dan saya mohon kepada semua pihak untuk mengurangi penderitaan warga sipil,” kata Direktur Regional ICRC Fabrizio Carboni.

Badan Pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) mengatakan pihaknya merelokasi pusat operasi dan staf internasionalnya ke selatan Gaza untuk melanjutkan operasi kemanusiaan, dan mendukung stafnya, serta pengungsi Palestina.

“Kami mendesak Pemerintah Israel untuk melindungi semua warga sipil di tempat penampungan UNRWA termasuk sekolah,” kata badan tersebut melalui platform media sosial X.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya