Larangan Merokok Kurangi Penderita Jantung

VIVAnews - Sejak larangan merokok di gedung-gedung perkantoran diberlakukan, jumlah kasus penyakit jantung berkurang. Itulah kebaikan yang melanda kota Pueblo, di negara bagian Colorado, Amerika Serikat (AS).

Pemerintah setempat, melalui hasil penelitian yang diumumkan Rabu 31 Desember 2008 waktu setempat, menunjukkan bahwa jumlah orang yang dirawat karena sakit jantung menurun drastis sebanyak 41 persen dalam tiga tahun terakhir, atau sejak dimulainya penerapan larangan merokok di tempat-tempat kerja. Berbeda dengan dua tetangga kota Pueblo dimana tingkat kasus gangguan jantung masih belum menurun karena belum ada larangan merokok. 

Sebelum ada larangan tersebut, jumlah penderita serangan jantung untuk warga golongan "perokok pasif" (seseorang yang tak sengaja atau terpaksa menghirup asap rokok dari si perokok) tergolong tinggi.

"Penelitian ini sangat dramatis," kata dr. Michael Thun, peneliti dari The American Cancer Society. "Ini membuktikan bahwa undang-undang bebas-rokok merupaka salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk mengurangi kasus serangan jantung," kata Thun, yang tidak terlibat dalam penelitian yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). 

Larangan tersebut tidak hanya ditujukan untuk mengurangi jumlah perokok aktif namun juga mereka yang menjadi perokok pasif. Menurut data CDC, di AS, para perokok pasif setiap tahun menjadi penderita dari 46.000 kasus serangan jantung dan 3.000 kanker paru-paru. (AP)

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini
Logo Hari Pendidikan Nasional 2024

'Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar' Jadi Tema Hari Pendidikan Nasional 2024

Setiap tahunnya, tanggal 2 Mei menjadi momen bersejarah bagi bangsa Indonesia karena diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Apa temannya tahun ini?

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024